Analisis Puisi:
Puisi "Bengkulu yang Manis" karya Mustafa Ismail adalah sebuah karya sastra yang memperlihatkan pengagungan dan cinta penyair terhadap kota Bengkulu di pulau Sumatera. Puisi ini dipenuhi dengan rasa kekaguman, keindahan, dan sejarah kota tersebut. Mari kita analisis lebih mendalam tentang makna dan pesan yang terkandung dalam puisi ini.
Penggalian Sejarah dan Identitas: Puisi ini memulai perjalanan ke masa lalu, mengungkapkan sejarah dan identitas Bengkulu. Disebutkan tentang para pelaut, pedagang, dan pesiar dari negeri-negeri jauh yang datang ke pulau tersebut untuk berdagang dan berdakwah. Dari sinilah lahirlah kita, orang Sumatera. Penyair menghargai akar budaya dan identitas yang timbul dari pertemuan dan percampuran berbagai suku dan budaya di kota ini.
Rasa kagum atas Keindahan Alam: Puisi ini juga mencerminkan rasa kagum penyair terhadap keindahan alam Bengkulu. Ia menikmati keindahan Pantai Panjang dengan ombak yang tenang, kesegaran di puncak Kepahiyang, dan pesona Danau Dendam Tak Sudah. Alam yang disajikan dalam puisi ini memberikan nuansa yang damai dan menenangkan.
Kenangan Bersejarah: Puisi ini memuat kenangan bersejarah tentang Sukarno yang bergitar di beranda dan menyanyikan lagu untuk Fatmawati tentang Republik yang merdeka. Ini mencerminkan betapa berharga dan bersejarahnya momen-momen tersebut bagi orang-orang Bengkulu.
Nilai Sejarah dan Budaya: Penyair juga menggali nilai sejarah dan budaya di tempat-tempat tertentu seperti Curup dan Manna. Disebutkan tentang penemuan bunga raflesia oleh Joseph Arnold pada tahun 1818, menunjukkan betapa kaya warisan alam dan budaya Bengkulu.
Cinta pada Tempat Asal: Puisi ini menggambarkan rasa cinta dan cinta pada tempat asal. Penyair ingin "berkisah banyak tentangmu - bidadari cantik yang tiap pagi bermandi cahaya di tepi kali di sebuah lembah yang adem." Hal ini menunjukkan rasa cinta dan rasa kehormatan penyair terhadap kota yang mempesona ini.
Puisi "Bengkulu yang Manis" karya Mustafa Ismail adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan cinta dan rasa kagum terhadap kota Bengkulu di pulau Sumatera. Puisi ini menggali sejarah, keindahan alam, dan budaya Bengkulu, serta menunjukkan betapa berharganya kenangan bersejarah dan nilai-nilai budaya di tempat ini. Puisi ini mengekspresikan rasa cinta dan cinta pada tempat asal, yang mengajak pembaca untuk menghargai dan menghormati kekayaan alam dan budaya di kota ini.
Karya: Mustafa Ismail
Biodata Mustafa Ismail:
- Mustafa Ismail lahir pada tanggal 25 Agustus 1971 di Aceh.