Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Bangku Usang (Karya Hasbi Burman)

Puisi "Bangku Usang" karya Hasbi Burman mengangkat tema tentang kenangan, pertempuran hidup, dan ketimpangan sosial. Melalui gambaran bangku usang ...
Bangku Usang

Di bangku usang
ada tarian angin setiap senja
pertarungan belum lagi reda
satu persatu daun waru luruh
ke gerai rambut dahulu sebahu saja
di bangku usang itu juga.

Pertarungan masih sia-sia
ketika ombak laut mengering
bangku usang telah tak ada
deru pertarungan masih saja ada
antara si miskin dan yang punya.

November, 2014

Analisis Puisi:

Puisi "Bangku Usang" karya Hasbi Burman mengangkat tema tentang kenangan, pertempuran hidup, dan ketimpangan sosial. Melalui gambaran bangku usang dan suasana sekitar, Burman menyampaikan pesan tentang ketidakberdayaan dan keberlanjutan pertarungan dalam kehidupan, terutama antara mereka yang kurang beruntung dan mereka yang memiliki kekuasaan.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari dua bait, masing-masing dengan lima dan enam baris. Struktur ini memberikan kesan ringkas namun padat dalam menyampaikan pesan. Penggunaan bahasa sederhana namun sarat makna membuat puisi ini mudah dipahami namun mendalam. Burman menggunakan repetisi dan metafora untuk memperkuat tema yang diangkat.
  • Bangku usang di sini menjadi simbol dari tempat yang penuh kenangan. "Tarian angin setiap senja" menggambarkan momen-momen yang terus berulang, membawa kenangan lama yang selalu datang kembali setiap senja.
  • Pertarungan yang belum reda mengindikasikan konflik atau perjuangan yang berkelanjutan dalam kehidupan. Daun waru yang luruh melambangkan perubahan dan kehilangan. "Gerai rambut dahulu sebahu saja" menandakan kenangan akan masa lalu, mungkin masa kecil atau masa muda yang sudah berlalu. Semua ini terjadi di bangku usang, menunjukkan bahwa tempat ini adalah saksi bisu dari banyak kenangan dan perjuangan.
  • Pertarungan yang masih sia-sia menunjukkan bahwa meskipun waktu terus berjalan, perjuangan yang ada tidak memberikan hasil yang diharapkan. "Ombak laut mengering" adalah metafora untuk sesuatu yang seharusnya tak mungkin terjadi, menggambarkan kebuntuan atau kehampaan. Ketika bangku usang pun hilang, kenangan dan tempat yang menjadi saksi bisu juga ikut lenyap.
  • Meski bangku usang telah tiada, konflik antara yang miskin dan yang kaya tetap berlangsung. Ini menyoroti ketidakadilan sosial yang terus ada, tanpa adanya solusi yang nyata.

Tema dan Pesan

Tema utama puisi ini adalah kenangan, perjuangan hidup, dan ketidakadilan sosial. Bangku usang menjadi simbol dari masa lalu yang penuh kenangan dan tempat di mana banyak peristiwa terjadi. Pertarungan yang terus ada mencerminkan realitas sosial di mana konflik antara yang miskin dan yang kaya tidak pernah berakhir.

Pesan yang disampaikan adalah bahwa meskipun tempat dan kenangan bisa hilang, perjuangan dan konflik dalam kehidupan tetap berlangsung. Burman mengingatkan pembaca akan pentingnya mengenang masa lalu, namun juga menyadari bahwa perjuangan untuk keadilan dan kesejahteraan adalah sesuatu yang terus berlanjut.

Puisi "Bangku Usang" karya Hasbi Burman adalah refleksi mendalam tentang kehidupan, kenangan, dan ketidakadilan sosial. Melalui gambaran bangku usang dan suasana yang melingkupinya, Burman berhasil menyampaikan pesan tentang perjuangan yang tidak pernah usai dan ketidakadilan yang selalu ada. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kenangan masa lalu dan realitas sosial yang ada di sekitar mereka.

Hasbi Burman
Puisi: Bangku Usang
Karya: Hasbi Burman

Biodata Hasbi Burman:
  • Hasbi Burman (Presiden Rex) lahir pada tanggal 9 Agustus 1955 di Lhok Buya, Aceh Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.