Puisi: Tentang Yang Ada (Karya Sobron Aidit)

Puisi "Tentang Yang Ada" karya Sobron Aidit mengajak pembaca untuk merenung tentang bagaimana perbedaan dan kesulitan dalam persatuan adalah bagian ..
Tentang Yang Ada

Diri kita itu memang ada
tetapi tidaklah penting
yang penting yalah buat diri kita semua.

Bila semata di aku
di kamu
di kalian
di dia
lalu akar-akar akan terbongkar
kulit akan terkelupas
daun-daun rerantingan akan gugur
satu-satu kita lepas dan lepas dan habis.

Yang sulit itu yalah bersatu
dengan yang berbeda pendapat
yang sulit itu yalah menyatukan pikiran
dari buncahan yang berpecahan
ya, itulah yang kini ada
kau lihat
kemaren dia gagahnya bukan main
besoknya lalu menantang
dan petatang-peteteng
bukan main pandainya ngomong
bujuk-rayu kata orang
nomor satulah antara kita
tetapi lalu kenapa tahu-tahu
nyelonong dan terasa seakan ada
jalan sendiri-sendiri
tanpa ba bi bu
seakan ada yang mau ditinggalkan?

Itulah barangkali kenyataan
yang dia itu adalah juga kekayaan kita
khazanah yang warna-warni
antara sesama
terasa bukan, betapa sulit
bersatu dengan yang berbeda pendapat
tapi harus
bukan keharusan biasa saja
tapi keharusan sejarah
sulit dan sulit
begitu banyak dan mudah berubah
semoga saja diri kita semua
tidak akan sampai menyerah.

Paris, 22 Desember 1998

Analisis Puisi:

Puisi "Tentang Yang Ada" karya Sobron Aidit merupakan sebuah karya reflektif yang mengeksplorasi tema persatuan, perbedaan pendapat, dan realitas kehidupan. Dengan bahasa yang sederhana namun mendalam, puisi ini menyoroti tantangan yang dihadapi dalam upaya untuk menyatukan berbagai pikiran dan pandangan di tengah perbedaan.

Tema Utama

Puisi ini dimulai dengan pernyataan yang menggarisbawahi perasaan tentang eksistensi pribadi: "Diri kita itu memang ada tetapi tidaklah penting, yang penting yalah buat diri kita semua." Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun individu memiliki eksistensi, fokus utama adalah pada kepentingan kolektif. Ini mengisyaratkan pentingnya memandang kepentingan bersama lebih dari kepentingan pribadi.

Kesulitan dalam Persatuan

Bagian utama dari puisi ini menyoroti kesulitan dalam menyatukan berbagai pandangan dan pendapat: "Yang sulit itu yalah bersatu dengan yang berbeda pendapat, yang sulit itu yalah menyatukan pikiran dari buncahan yang berpecahan." Ini mengungkapkan kenyataan bahwa menyatukan pikiran dan pandangan yang berbeda adalah hal yang sangat menantang.

Perubahan sikap dan pandangan yang cepat juga menjadi sorotan dalam puisi ini: "Kemaren dia gagahnya bukan main, besoknya lalu menantang, dan petatang-peteteng bukan main pandainya ngomong." Ini menggambarkan bagaimana sikap dan pandangan seseorang bisa berubah dengan cepat, menciptakan kesan tidak konsisten dan sulit diprediksi.

Kenyataan dan Keharusan

Puisi ini menyentuh realitas bahwa kesatuan di tengah perbedaan adalah hal yang sangat sulit namun penting: "Itulah barangkali kenyataan yang dia itu adalah juga kekayaan kita, khazanah yang warna-warni antara sesama." Meskipun sulit, perbedaan pendapat adalah bagian dari kekayaan sosial yang harus diterima dan dikelola.

Penutup puisi menawarkan harapan dan dorongan: "Semoga saja diri kita semua tidak akan sampai menyerah." Ini menegaskan pentingnya terus berusaha untuk bersatu dan tidak menyerah meskipun menghadapi kesulitan.

Puisi "Tentang Yang Ada" karya Sobron Aidit adalah sebuah refleksi mendalam tentang tantangan dalam mencapai persatuan di tengah perbedaan. Dengan menggambarkan kesulitan dalam menyatukan pandangan dan perubahan sikap, puisi ini menggarisbawahi pentingnya upaya untuk bersatu dan kepentingan kolektif.

Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang bagaimana perbedaan dan kesulitan dalam persatuan adalah bagian dari realitas kehidupan, serta pentingnya terus berusaha meskipun menghadapi banyak tantangan. Ini adalah pengingat bahwa meskipun jalan menuju persatuan bisa sulit, penting untuk terus berupaya demi kebaikan bersama.

"Puisi: Tentang Yang Ada"
Puisi: Tentang Yang Ada
Karya: Sobron Aidit

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.