Puisi: Sebab Hujan Hanya Berlarian di Udara (Karya Toto ST Radik)

Puisi "Sebab Hujan Hanya Berlarian di Udara" karya Toto ST Radik menyajikan sebuah gambaran yang kuat dan melankolis tentang keterasingan dan ...
Sebab Hujan Hanya Berlarian di Udara
(: Ahmad Syubbanuddin Alwy)

Tetapi di sini pun terus tengkar, kakang
di antara kilau dan dencing gobang
tanah telah tandus dan kerontang

: menumbuhkan pohon-pohon asing dan jahat
burung-burung telah lama pergi
meninggalkan masjid dan menara

Lantas apa yang hendak kaucari di sini, kakang
di kampung yang akan menyekapmu dalam titik sunyi?
Sebab hujan hanya berlarian di udara
hanya berlarian di udara.

Serang, 2008

Analisis Puisi:

Puisi "Sebab Hujan Hanya Berlarian di Udara" karya Toto ST Radik menyuguhkan gambaran yang kuat mengenai keterasingan dan keputusasaan di tengah situasi yang tidak mendukung kehidupan. Dengan gaya bahasa yang puitis dan penuh makna, puisi ini mengangkat tema kemarau panjang dan dampaknya terhadap kehidupan di sebuah tempat yang tandus.

Tema dan Makna

Tema utama puisi ini adalah keputusasaan dan kesia-siaan usaha di tengah keadaan yang tidak mendukung. Puisi ini menggambarkan kondisi lingkungan yang kering dan tandus, serta situasi sosial yang tampaknya terpuruk dan tanpa harapan.
  • Keterasingan dan Keputusasaan: Penggambaran tanah yang tandus dan kerontang, serta hilangnya burung dan bangunan yang dulunya merupakan pusat kehidupan seperti masjid dan menara, menunjukkan sebuah perubahan besar yang telah terjadi. Kehidupan seakan-akan terhenti, dan puisi ini menyoroti rasa keputusasaan yang muncul ketika harapan untuk perbaikan seakan menguap seperti hujan yang tidak pernah sampai ke bumi.
  • Hujan yang Tidak Berguna: Frasa "sebab hujan hanya berlarian di udara" mengandung makna bahwa hujan—simbol dari harapan dan pembaharuan—tidak pernah turun untuk memberikan kehidupan atau kesegaran. Hujan yang hanya berlarian di udara menggambarkan harapan yang tidak terealisasi, atau usaha yang sia-sia karena tidak ada hasil yang nyata.

Simbolisme dan Gaya Bahasa

  • Simbolisme Hujan: Hujan dalam puisi ini berfungsi sebagai simbol harapan dan pembaharuan. Namun, karena hujan tidak pernah sampai ke tanah, simbol ini menjadi representasi dari harapan yang tidak pernah terwujud. Ini menunjukkan kekecewaan dan ketidakmampuan untuk mengubah keadaan meskipun ada keinginan untuk perbaikan.
  • Gaya Bahasa dan Imaji: Toto menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun efektif untuk menciptakan suasana. Gambaran "tanah telah tandus dan kerontang" dan "menumbuhkan pohon-pohon asing dan jahat" memberikan kesan bahwa tanah yang dulunya subur kini telah menjadi tidak produktif dan tidak ramah. Imaji ini memperkuat perasaan keputusasaan dan kekosongan.

Refleksi Sosial dan Lingkungan

Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan kondisi lingkungan dan sosial di sekitar mereka. Dengan menggambarkan kampung yang tandus dan terasing, Toto menyampaikan kritik terhadap perubahan yang merugikan dan usaha-usaha yang tidak membuahkan hasil.
  • Kritik terhadap Keadaan Sosial: Puisi ini bisa dibaca sebagai kritik terhadap ketidakmampuan untuk memperbaiki keadaan sosial atau lingkungan. Meskipun ada upaya dan harapan, hasil yang diharapkan tidak pernah tercapai. Ini adalah refleksi tentang bagaimana perubahan sering kali tidak memadai untuk mengatasi masalah mendasar.
  • Harapan yang Tak Terealisasi: Dengan hujan yang hanya berlarian di udara, Toto mengungkapkan betapa sulitnya mencapai perubahan yang nyata dalam kondisi yang buruk. Harapan untuk pembaharuan dan perbaikan sering kali tidak terwujud, menyisakan rasa frustrasi dan keputusasaan.
Puisi "Sebab Hujan Hanya Berlarian di Udara" karya Toto ST Radik menyajikan sebuah gambaran yang kuat dan melankolis tentang keterasingan dan keputusasaan di tengah kondisi yang tandus dan tidak mendukung. Melalui simbolisme hujan dan gaya bahasa yang tajam, Toto mengajak pembaca untuk merenungkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah dan mencapai perubahan yang berarti. Puisi ini adalah refleksi mendalam tentang harapan dan realitas dalam menghadapi tantangan besar.

"Puisi Toto ST Radik"
Puisi: Sebab Hujan Hanya Berlarian di Udara
Karya: Toto ST Radik

Biodata Toto ST Radik:
  • Toto Suhud Tuchaeni Radik lahir pada tanggal 30 Juni 1965 di desa Singarajan, Serang.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.