Puisi: Kita Berjuang (Karya Usmar Ismail)

Puisi "Kita Berjuang" karya Usmar Ismail menggugah semangat perjuangan, dengan bahasa yang penuh tenaga dan penggambaran yang kuat.
Kita Berjuang

Terbangun aku, terloncat duduk
Kulayangkan pandang jauh keliling
Kulihat hari 'lah terang, jernih 'lah falak
Telah lamalah kiranya fajar menyingsing.

Kuisap
Legalah dada
Kupijak tanah
Tiada guyah.
Kudengar bisikan
Hatiku rawan:
"Kita berperang,
Kita berjuang!"

Sebagai dendang menyanyi kalbu
Bangkitlah hasrat damba nan larang
Ingin ke medan ridlah menyerbu:
"Beserta saudara turut berjuang"

Analisis Puisi:

Puisi "Kita Berjuang" karya Usmar Ismail adalah sebuah karya sastra yang menggugah semangat perjuangan, dengan bahasa yang penuh tenaga dan penggambaran yang kuat. Usmar Ismail, seorang tokoh penting dalam sejarah perfilman dan sastra Indonesia, menggunakan puisi ini untuk menyampaikan pesan tentang kebangkitan, semangat juang, dan solidaritas.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini tersusun dalam tiga bait yang memberikan ritme berbeda namun tetap harmonis dalam satu kesatuan tema. Bait pertama lebih menggambarkan perasaan personal penyair, sementara bait kedua menekankan pada ajakan kolektif untuk berjuang.

Tema dan Makna

  • Kebangkitan dan Kesadaran: Puisi ini dimulai dengan gambaran bangun tidur, yang secara simbolis dapat diartikan sebagai kebangkitan dari ketidaksadaran menuju kesadaran. "Terbangun aku, terloncat duduk" menggambarkan momen pencerahan, ketika penyair menyadari bahwa hari telah terang dan fajar telah lama menyingsing. Ini mencerminkan kesadaran baru tentang pentingnya perjuangan dan tanggung jawab.
  • Ketenangan dan Keyakinan: Pada bait kedua, penyair menggambarkan perasaan lega dan keyakinan yang kokoh setelah menyadari kenyataan di sekitarnya. "Kupijak tanah, Tiada guyah" menandakan bahwa penyair merasa mantap dan siap menghadapi tantangan, menunjukkan kepercayaan diri yang kuat. Bisikan hati yang didengar, "Kita berperang, Kita berjuang!", menguatkan tekad untuk terlibat dalam perjuangan.
  • Solidaritas dan Semangat Kolektif: Bait akhir puisi ini mencerminkan ajakan kolektif untuk berjuang bersama. "Beserta saudara turut berjuang" adalah seruan untuk bersatu dalam perjuangan, menekankan pentingnya solidaritas dalam mencapai tujuan bersama. Penyair menyadari bahwa perjuangan bukanlah usaha individual, tetapi sebuah gerakan bersama yang memerlukan kesatuan dan tekad yang bulat.

Konteks Sosial dan Kultural

Puisi ini kemungkinan besar ditulis dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia, di mana semangat juang dan solidaritas menjadi kunci keberhasilan bangsa. Usmar Ismail, yang dikenal sebagai seorang patriot dan seniman, sering kali mencerminkan semangat kebangsaan dalam karyanya. Puisi ini mengajak pembaca untuk tidak hanya bangkit dari ketidaksadaran tetapi juga untuk bersatu dalam menghadapi tantangan.

Puisi "Kita Berjuang" karya Usmar Ismail adalah sebuah karya yang mencerminkan semangat kebangkitan, keyakinan, dan solidaritas. Melalui bahasa yang kuat dan penggambaran yang jelas, Usmar Ismail berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya kesadaran akan tanggung jawab dan perlunya bersatu dalam perjuangan. Puisi ini tidak hanya menggugah semangat juang individu, tetapi juga menekankan pentingnya kerjasama dan persatuan dalam mencapai tujuan yang lebih besar. Dalam konteks sejarah perjuangan Indonesia, puisi ini menjadi simbol dari kebangkitan semangat kebangsaan dan komitmen terhadap perjuangan kolektif untuk kemerdekaan.

Puisi: Kita Berjuang
Puisi: Kita Berjuang
Karya: Usmar Ismail

Biodata Usmar Ismail:
  • Usmar Ismail lahir pada tanggal 20 Maret 1921 di Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Ia adalah seorang sutradara, produser film, dan penulis naskah Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah perfilman Indonesia.
  • Usmar Ismail aktif dalam Gerakan Pujangga Baru, sebuah kelompok sastra yang berperan dalam perkembangan sastra Indonesia pada masa itu.
  • Usmar Ismail meninggal dunia pada tanggal 2 Januari 1971 (pada usia 49) di Jakarta, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Jiwa NyalaPerjuanganku inimeliputi fana dan bakatidak cuma sampai di siniaku telut terhenti,melingkupi kau dan rata pikirmu!Jika kau tak terlihat matakau akan kusorotdengan citaku …
  • Cinta-KasihLangit berkaca atas samuderaAir biru hening merataLangit biru, biru gelombangBertemu kedua di tepi pandangNyanyi membubung mengisi alamDari ciuman langit dan airMenghila…
  • TawakkalTawakkal aku segenap sukmaPabila cobaan datang bertubiHatiku reda menahan godaMendalam iman saat diujiBaktiku padamu insanTidak perlu berbalas budiSudah kurasa deranya Tuha…
  • KebangunanWaktu siang terlahir laksana bayiDi atas kaca air jernih telaga pagi,Sunyi menekan alam taram-temaramTeduh angin dalam kempaan malamLangit biru tiada bertirai awanTanah l…
  • BedanyaLilinmu hampir padamdalam bilik redam,makin kecil nyala sumbudalam kamar sempit mambu,hawa tengik mencekikmengisap zat asam ...nanah meleleh di dalamhati sarang kangker!Caya…
  • Cita-CitaCita-cita,Kurasa kau lincahmenari-nari di dalam jiwa,Kudengar kau nyaringbernyanyi-nyanyi di dalam dadabagai seruling tiada hentimenyorakkan gembira ria:Bahagia 'kan datan…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.