Puisi: Kampung Sunyi (Karya Toto ST Radik)

Puisi "Kampung Sunyi" karya Toto ST Radik menggambarkan suasana sepi dan kesunyian di sebuah kampung pada malam hari. Dengan menggunakan gambaran ...
Kampung Sunyi

Tetapi di luar sudah lama gelap
dan masih saja

lampu-lampu enggan menyala
hanya tiang-tiang beton tegak menjulang
bisu dan sia-sia

berdiri dekat jendela terbuka
nyala lilin dipermainkan angin

pukul 20.00
ah, sunyi benar kampungku

di kejauhan
lirih suara orang mengaji
menyerahkan nasi
(dan, barangkali, impian)

sebuah mobil melesat tiba-tiba seekor ular terkejut sangat
meliuk menyuruk ke semak-semak
gagal menyeberang jalan

dan di luar masih saja gelap
tetapi sudah lama.

Serang, September 1994

Analisis Puisi:

Puisi "Kampung Sunyi" karya Toto ST Radik menggambarkan suasana sepi dan kesunyian di sebuah kampung pada malam hari. Dengan menggunakan gambaran-gambaran yang kuat dan suasana yang tenang, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang kesendirian, kekosongan, dan kehadiran yang terasa sulit dalam keheningan.

Tema Utama

  • Kesepian dan Keheningan: Tema utama puisi ini adalah kesepian dan keheningan yang dialami oleh penyair di kampungnya pada malam hari. Penyair menggambarkan suasana yang sunyi dan sepi, di mana lampu-lampu enggan menyala dan hanya terlihat tiang-tiang beton yang bisu dan sia-sia. Hal ini menciptakan atmosfer yang membebani dan memilukan.
  • Kehadiran yang Sulit: Pada saat kesunyian, kehadiran orang lain atau tanda-tanda kehidupan menjadi sulit untuk dirasakan. Meskipun ada suara orang mengaji di kejauhan, namun kesepian dan kekosongan tetap mendominasi kampung tersebut. Bahkan, kehadiran mobil yang melesat dan ular yang terkejut hanya menambahkan kesan kekosongan dan ketidakpastian.

Gaya Bahasa

  • Imajinatif dan Deskriptif: Penyair menggunakan bahasa yang imajinatif dan deskriptif untuk menggambarkan suasana kampung yang sunyi dan sepi. Gambaran lampu-lampu yang enggan menyala, tiang-tiang beton yang tegak, dan suara orang mengaji di kejauhan memberikan citra yang kuat tentang keheningan malam.
  • Metafora dan Personifikasi: Metafora tentang lampu-lampu yang enggan menyala dan tiang-tiang beton yang bisu menciptakan kesan bahwa tidak hanya manusia yang merasakan kesunyian, tetapi juga objek-objek di sekitarnya. Personifikasi pada angin yang memainkan nyala lilin dan ular yang terkejut menambahkan dimensi emosional pada puisi ini.
Puisi "Kampung Sunyi" menggambarkan suasana sepi dan kesunyian di sebuah kampung pada malam hari. Dengan menggunakan gambaran-gambaran yang kuat dan suasana yang hening, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang kesendirian, kekosongan, dan kehadiran yang sulit dirasakan dalam keheningan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti dari kesunyian dan kehadiran dalam kehidupan manusia, serta bagaimana kesunyian dapat mempengaruhi persepsi dan pengalaman individu.

"Puisi Toto ST Radik"
Puisi: Kampung Sunyi
Karya: Toto ST Radik

Biodata Toto ST Radik:
  • Toto Suhud Tuchaeni Radik lahir pada tanggal 30 Juni 1965 di desa Singarajan, Serang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.