Sumber: Hari dan Hara (1982)
Analisis Puisi:
Puisi "Hari dan Hara" karya Subagio Sastrowardoyo menggambarkan perjalanan emosional dan spiritual dua individu dalam hubungan yang kompleks dan intim. Dalam analisis ini, kita akan menjelajahi beberapa tema dan simbolisme yang terkandung dalam puisi ini.
Perjalanan Hubungan: Puisi ini membawa pembaca melalui perjalanan yang rumit dan bercabang dari suatu hubungan. Dimulai dengan ketidaksenangan dan ketidakpuasan terhadap perasaan cinta yang menusuk, puisi tersebut merenungkan berbagai fase perjalanan hubungan, dari keinginan untuk menjaga jarak hingga kerinduan yang mendalam.
Simbolisme Alam: Alam digunakan sebagai simbolisme untuk menggambarkan berbagai tahapan emosional dalam hubungan. Dari perumpamaan tentang hutan belantara yang melambangkan kebingungan dan kesulitan hingga pelukan air dalam yang menggambarkan keintiman dan kepuasan.
Pencarian Makna: Meskipun puisi ini mencerminkan kebingungan dan ketidakpastian, terdapat juga upaya pencarian makna dan pemahaman yang mendalam. Penyair mencari makna dalam pelukan yang terjadi, dalam kegelapan malam, dan dalam refleksi diri melalui kaca.
Kesadaran Spiritual: Puisi ini juga menyentuh pada aspek-aspek spiritual dalam hubungan dan eksistensi manusia secara umum. Dari pertanyaan tentang kemampuan tidur di tengah kegelapan hingga pengalaman-pengalaman introspektif yang membawa kesadaran akan kedalaman hubungan manusia dengan alam dan keberadaannya.
Konklusi Harmoni: Meskipun puisi ini penuh dengan ketegangan dan ketidakpastian, ada juga upaya untuk menemukan keselarasan dan keharmonisan dalam hubungan. Sebagaimana penutup puisi menunjukkan, ada keinginan untuk mempertahankan kehadiran satu sama lain, meskipun itu terjadi di antara lambang kegelapan dan pencerahan.
Puisi "Hari dan Hara" adalah puisi yang menggambarkan perjalanan emosional dan spiritual yang rumit dan mendalam. Melalui penggunaan bahasa yang kaya dan simbolisme alam yang kuat, puisi ini memperlihatkan dinamika hubungan manusia dan upaya pencarian makna serta keharmonisan dalam konteks yang penuh ketidakpastian.
Karya: Subagio Sastrowardoyo
Biodata Subagio Sastrowardoyo:
- Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
- Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.