Puisi: Di Rumah Sakit (Karya Toto ST Radik)

Puisi "Di Rumah Sakit" karya Toto ST Radik menggambarkan pengalaman dan perasaan yang kompleks dalam situasi kehadiran di rumah sakit.
Di Rumah Sakit
(: Abah)

Menunggu. Pikiranku beku. Betapa waktu
melambat. Hanya dengung ac dan tik-tok jam
memenuhi telingaku

Kuluruskan pungungku atas karpet cokelat. Tapi mata
yang ditikam-tikam kantuk tak hendak pejam
kulihat ibu telah meringkuk di sebelahku

Wahai, penguasa langit dan bumi
beri aku pundak yang kukuh
jantung yang teguh, dan tangan yang penuh

“Ya. Tapi tidak semua bisa kau jangkau,” sesuara
menyelusup ke dalam telingaku, lembut
dan dingin seperti ice cream yang meluncur perlahan

Pukul dua dini hari menyergap. Aku berjalan
menyusuri selasar. Kosong dan sepi. Pintu-pintu tertutup
hidup seakan tiba di jalan buntu

Kemudian subuh melewatlah sudah. Aku kembali ke dalam
kamar. Termangu di antara wajah renta, kabel dan selang,
pada takdir, serta grafik dan angka yang berkedip-kedip

Di sini, hari seakan lunglai
tahun-tahun mengeriput
menarikku ke dalam palung rahasia

Serang, 9 Juni 2012

Analisis Puisi:

Puisi "Di Rumah Sakit" karya Toto ST Radik menggambarkan pengalaman dan perasaan yang kompleks dalam situasi kehadiran di rumah sakit. Puisi ini mengeksplorasi tema tentang keterbatasan manusia, harapan, keteguhan hati, dan refleksi atas kehidupan.

Tema Sentral

  • Kehadiran di Rumah Sakit: Puisi ini menghadirkan suasana di dalam rumah sakit, tempat dimana kehidupan dan kematian saling berseberangan. Tema ini menyoroti keterpautan manusia dengan keterbatasan fisik dan ketidakpastian hidup.
  • Waktu dan Kesendirian: Penggunaan waktu yang lambat ("waktu melambat") dan kesendirian ("kosong dan sepi") menciptakan atmosfer yang menekankan perasaan tunggu yang panjang dan kekosongan emosional di dalam ruang rumah sakit.

Bahasa dan Imaji

  • Bahasa Simbolis: Radik menggunakan bahasa yang simbolis untuk menyampaikan kegelisahan dan introspeksi. Misalnya, "ice cream yang meluncur perlahan" menggambarkan rasa dingin dan kelembutan suara yang menyusup ke telinga dengan lembut.
  • Imaji Rumah Sakit: Imaji seperti "wajah renta, kabel dan selang" memberikan gambaran yang konkret tentang lingkungan rumah sakit, menciptakan kontras antara kehidupan yang memudar dengan teknologi modern yang membantu.

Struktur dan Ritme

  • Bait-Bait Pendek dengan Ritme Kontemplatif: Puisi ini terdiri dari bait-bait yang pendek, menciptakan ritme yang lambat dan reflektif yang sesuai dengan tema waktu yang berlalu dengan lambat di dalam rumah sakit.

Makna dan Pesan

  • Keterbatasan dan Kehidupan: Puisi ini menyoroti keterbatasan manusia dalam menghadapi situasi medis yang sulit. Meskipun berharap untuk memiliki "pundak yang kukuh" dan "jantung yang teguh", realitas bahwa tidak semua bisa dijangkau merupakan refleksi akan keadaan manusia yang rapuh di hadapan takdir.
  • Refleksi Pribadi: Penyair melakukan refleksi yang dalam terhadap kehidupan ("tahun-tahun mengeriput"), menunjukkan pengalaman pribadi dan pertanyaan eksistensial tentang makna hidup di tengah-tengah penderitaan dan kekosongan.
Puisi "Di Rumah Sakit" karya Toto ST Radik adalah sebuah karya yang menarik yang menggambarkan pengalaman personal dalam konteks medis yang rumit. Dengan menggunakan bahasa simbolis dan imaji yang kuat, Radik berhasil mengeksplorasi tema tentang keterbatasan, kesendirian, dan refleksi pribadi dalam situasi yang penuh dengan tantangan dan kebingungan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna hidup, keseimbangan antara harapan dan realitas, serta kekuatan dalam menghadapi ketidakpastian kehidupan.

Puisi Toto ST Radik
Puisi: Di Rumah Sakit
Karya: Toto ST Radik

Biodata Toto ST Radik:
  • Toto Suhud Tuchaeni Radik lahir pada tanggal 30 Juni 1965 di desa Singarajan, Serang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.