Sumber: Perjuangan Tanggung Jawab dalam Kesusastraan (1977)
Analisis Puisi:
Puisi "Bergundah Hati" karya Sutan Takdir Alisjahbana merupakan ungkapan perasaan seorang kelana yang sedang merenungkan masa lalunya, terutama tentang kampung halamannya.
Setting dan Suasana: Puisi ini membawa pembaca ke sebuah tebing yang menjulang di atas lautan. Suasana senja dan matahari terbenam menambah kesan dramatis dan romantis pada cerita yang disampaikan.
Perasaan Kelana: Kelana yang digambarkan duduk di tebing tampak merenung dengan gundah gulana. Dia teringat akan kampung halamannya, dengan halaman yang menyimpan banyak kenangan dan kehangatan.
Kenangan Terhadap Keluarga: Saat melihat matahari terbenam ke barat, kelana mengingat orang tua - ayah dan bunda - dengan rasa rindu yang mendalam. Cahaya matahari yang hampir padam mengingatkan akan keemasan dan kehangatan keluarga yang telah ditinggalkannya.
Pesan Kehidupan: Puisi ini juga mengandung pesan moral tentang kehidupan dan kesabaran. Meskipun kelana merasa sedih dan rindu akan kampung halaman serta keluarganya, dia diingatkan untuk tetap bersabar menghadapi segala lika-liku hidupnya.
Puisi "Bergundah Hati" adalah sebuah ungkapan perasaan seorang kelana yang merindukan kampung halamannya dan keluarganya. Dengan latar belakang senja dan matahari terbenam, puisi ini menggambarkan suasana yang penuh keindahan dan kesedihan, sambil memberikan pesan tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi kehidupan.
Karya: Sutan Takdir Alisjahbana
Biodata Sutan Takdir Alisjahbana:
- Sutan Takdir Alisjahbana lahir pada tanggal 11 Februari 1908 di Natal, Mandailing Natal, Sumatra Utara.
- Sutan Takdir Alisjahbana meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 1994.
- Sutan Takdir Alisjahbana adalah salah satu sastrawan Angkatan Pujangga Baru.