Puisi: Aku di Tengah Sawah (Karya Toto ST Radik)

Puisi "Aku di Tengah Sawah" karya Toto ST Radik menggambarkan bagaimana keadaan damai dapat berubah menjadi ancaman yang mengerikan.
Aku di Tengah Sawah

Tetapi hari ini segalanya telah menjelma
potongan-potongan daging yang saling melukai
dan berteriak-teriak mengumumkan perkelahian

Aku terpencil di sini
di tengah sawah

Cinta telah terpelanting dari langit
dan terbakar di atmosfir
hujan api beterjunan ke bumi

Aku ketakutan di sini
di tengah sawah

Sekeliling: sem
ata ancaman!

Mandalawangi, Pandeglang, 13 Januari 1996

Sumber: Indonesia Setengah Tiang (1999)

Analisis Puisi:

Puisi "Aku di Tengah Sawah" karya Toto ST Radik merupakan karya yang mengekspresikan rasa ketakutan dan keterasingan melalui gambarannya tentang keadaan yang mencekam dan konflik batin yang mendalam. Puisi ini menggambarkan bagaimana situasi di sekeliling penulis berubah menjadi kekacauan dan ancaman, sementara ia merasa terasing dan terjepit di tengah situasi tersebut.

Tema dan Makna

Tema utama dari puisi ini adalah keterasingan dan ketakutan dalam menghadapi kekacauan dan konflik. Toto menggunakan setting sawah yang biasanya tenang dan damai sebagai kontras untuk menggambarkan bagaimana keadaan sekeliling telah berubah menjadi mencekam. Puisi ini mengisahkan bagaimana situasi yang sebelumnya damai dapat berubah menjadi kekacauan yang mengancam, dan bagaimana perasaan terasing dan ketidakberdayaan muncul dalam menghadapi perubahan tersebut.

Simbolisme dan Metafora

  • Sawah: Sawah dalam puisi ini simbolis untuk tempat yang seharusnya damai dan stabil. Namun, sawah yang biasanya merupakan tempat ketenangan dan kehidupan yang sederhana, kini menjadi lokasi ketakutan dan keterasingan. Ini mencerminkan perubahan mendalam dalam keadaan dan perasaan penulis.
  • Potongan-Potongan Daging: Frasa ini menggambarkan konflik dan kekacauan yang mengancam. Potongan-potongan daging yang saling melukai menjadi metafora untuk pertikaian dan kekerasan yang melanda lingkungan dan kehidupan penulis.
  • Cinta Terpelanting dari Langit: Cinta yang terpelanting dan terbakar di atmosfer melambangkan hilangnya harapan dan idealisme. Ini menunjukkan bagaimana perasaan positif dan penuh harapan dapat hancur dalam situasi yang penuh kekacauan.
  • Hujan Api: Hujan api yang beterjunan ke bumi menggambarkan bencana dan kehancuran yang tiba-tiba dan menghancurkan. Ini mencerminkan intensitas ketakutan dan ancaman yang dihadapi penulis.

Narasi dan Refleksi

Puisi ini menawarkan sebuah narasi tentang perasaan terasing dan ketidakberdayaan di tengah kekacauan. Penulis merasakan ketidakmampuan untuk mengatasi atau mengubah keadaan yang telah berubah menjadi ancaman. Ada refleksi mendalam tentang bagaimana situasi yang awalnya damai dapat berubah menjadi mencekam, serta bagaimana perasaan terasing dan ketakutan muncul dalam konteks tersebut.
  • Keterasingan: Penulis merasakan keterasingan yang mendalam di tengah sawah yang seharusnya tenang. Keterasingan ini mencerminkan bagaimana individu dapat merasa terjepit dan tidak berdaya dalam menghadapi perubahan mendalam yang mengancam.
  • Ketidakberdayaan: Ketidakberdayaan menjadi tema sentral dalam puisi ini. Penulis merasa ketakutan dan tidak mampu mengubah atau mengatasi keadaan yang telah menjadi kekacauan. Ini mencerminkan bagaimana individu dapat merasa terjebak dalam situasi yang tidak dapat mereka kendalikan.

Gaya dan Suasana

Gaya bahasa Radik dalam puisi ini adalah langsung dan intens, dengan penggunaan metafora yang kuat untuk menggambarkan ketakutan dan kekacauan. Suasana puisi ini adalah gelap dan menekan, menciptakan efek emosional yang kuat pada pembaca. Gaya ini memperkuat pesan tentang keterasingan dan ketidakberdayaan dalam menghadapi situasi yang mengancam.

Puisi "Aku di Tengah Sawah" karya Toto ST Radik adalah karya yang menyampaikan perasaan keterasingan dan ketidakberdayaan di tengah kekacauan. Dengan menggunakan simbolisme sawah, potongan-potongan daging, dan hujan api, Radik menggambarkan bagaimana keadaan damai dapat berubah menjadi ancaman yang mengerikan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana perasaan terasing dan ketidakberdayaan dapat muncul dalam menghadapi perubahan dan kekacauan yang tak terduga.

"Puisi Toto ST Radik"
Puisi: Aku di Tengah Sawah
Karya: Toto ST Radik

Biodata Toto ST Radik:
  • Toto Suhud Tuchaeni Radik lahir pada tanggal 30 Juni 1965 di desa Singarajan, Serang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.