Analisis Puisi:
Puisi "Si Anak Hilang" karya Sitor Situmorang menggambarkan gambaran yang kaya akan hubungan keluarga, nostalgia, dan kehilangan.
Tema Keluarga dan Nostalgia: Puisi ini menyoroti hubungan antara anggota keluarga, dengan fokus pada kehadiran dan kehilangan anak. Tema nostalgia hadir melalui penggambaran ibu yang cemas menunggu anaknya kembali dan suasana keluarga yang dinamis ketika anak tersebut akhirnya tiba.
Narasi Keinginan dan Realitas: Penyair menggambarkan perbedaan antara harapan dan realitas. Meskipun keluarga menunggu dengan harap-harap cemas, kedatangan anak tidak selalu membawa kembalinya kehidupan yang sama seperti yang ditinggalkannya. Ini tercermin dalam pertanyaan-pertanyaan dan ekspresi kebingungan tentang apa yang telah terjadi selama absensi anak.
Kompleksitas Emosi: Puisi ini menyentuh kompleksitas emosi dalam kehidupan keluarga. Ada kebahagiaan dan kegembiraan atas kepulangan anak, tetapi juga kekosongan emosional dan ketidakpastian tentang bagaimana dinamika keluarga telah berubah selama absennya anak.
Penggunaan Bahasa: Sitor Situmorang menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat dalam puisi ini. Gaya naratifnya jelas dan gamblang, memungkinkan pembaca merasakan kegelisahan dan emosi yang dihadapi oleh setiap karakter dalam cerita.
Simbolisme Alam: Alam digunakan sebagai latar belakang yang kuat dalam puisi ini. Pantai, pasir, dan gelombang menciptakan suasana yang menyatu dengan emosi yang dipicu oleh kehadiran atau ketiadaan anak.
Secara keseluruhan, puisi "Si Anak Hilang" adalah penggambaran yang mengesankan tentang dinamika keluarga, kehadiran, dan kehilangan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas hubungan manusia dan bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan dan kehilangan dalam kehidupan mereka.
Karya: Sitor Situmorang
Biodata Sitor Situmorang:
- Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
- Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
- Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.