Puisi: Setelah Huru-hara, Bunga Itu Cintaku (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi: Setelah Huru-hara, Bunga itu Cintaku Karya: Dimas Arika Mihardja
Setelah Huru-hara, Bunga Itu Cintaku

Setelah huru-hara, bunga itu cintaku tetap menebarkan
wangi-nya. Kita hirup lembut aura warna jingga yang singgah
saat senja. Di beranda ini tumbuh menyemak semerbak bunga
merah merekah indah. Biru merindu cumbu. Kuning mengerling jemari
kasih sayang. Putih membagi kasih. Bunga itu

tumbuh juga di taman hati. Mengorak kelopak
gelegak sajak. Helai-helai belaian jemari tangan-tangan kasih
tak letih meneteskan embun pada hijau daun. Bunga itu

kasihku, mengabadikan rasa terdalam
di kedalaman genggam.

Jambi, 2010

Puisi: Setelah Huru-hara, Bunga itu Cintaku
Puisi: Setelah Huru-hara, Bunga itu Cintaku
Karya: Dimas Arika Mihardja

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Mangsa-Mangsa sebuah paduan suara no no no hno hno hno hno hno huk la tikus-tikus raksasa merobek perutku perutmu giginya dalam bersarang mengoyak usus lidahnya…
  • Bunga paduan suara bunga-bunga yang tumbuh di tumpukan tulang-tulang mulai mekar aroma tersebar mengintai pengkhianat bunga-bunga yang tumbuh di tumpukan …
  • Nyanyian Salju Sebelum musim mewarnainya jadi putih Sebelum angin menjatuhkannya di kaki langit Salju adalah kolam cahaya bianglala Permandian malam malaikat da…
  • Malam Buat Hukla Inna Alyssa Pada malam senyap makam bersabda Kudengar jerit debu di bawah purnama         Matamu 'kan buta, Alyssa  …
  • Saat Aku Harus Pergi : buat Maggie Selagi mimpi melambungkan bulan ke langit purnama Mentari masih mengisahkan indahnya rahasia Lengkaplah segala nyanyian bagi …
  • Berkaca Kuterima telanjang dari kaca Berdua terasa tolol dan sia-sia       Kugapai bayangan yang lain Untuk minum bersama Gelas masih penuh Da…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.