Setelah Huru-hara, Bunga Itu Cintaku
Setelah huru-hara, bunga itu cintaku tetap menebarkan
wangi-nya. Kita hirup lembut aura warna jingga yang singgah
saat senja. Di beranda ini tumbuh menyemak semerbak bunga
merah merekah indah. Biru merindu cumbu. Kuning mengerling jemari
kasih sayang. Putih membagi kasih. Bunga itu
tumbuh juga di taman hati. Mengorak kelopak
gelegak sajak. Helai-helai belaian jemari tangan-tangan kasih
tak letih meneteskan embun pada hijau daun. Bunga itu
kasihku, mengabadikan rasa terdalam
di kedalaman genggam.
Jambi, 2010
Puisi: Setelah Huru-hara, Bunga itu Cintaku
Karya: Dimas Arika Mihardja