Puisi: Sajak Sejenak (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Puisi "Sajak Sejenak" karya Subagio Sastrowardoyo menggambarkan pertemuan dengan tamu tak terduga dan refleksi atas kehadiran mereka dalam kehidupan.
Sajak Sejenak

Tamu...

Masih ada yang mau singgah
di pondok tua – kesan sesal
gamit rindu, gores duka
biar terbuka pintu muka
buat tamu tak terduga
siapa akan mengajak berbicara –
rumput, batu, matahari
arti kabur di pudar hari
di bawah jenjang berdiri bayang
di tangan pisau belati
tiba ia menoleh memperhati.

Sumber: Hari dan Hara (1982)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Sejenak" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pertemuan dengan tamu tak terduga dan refleksi atas kehadiran mereka dalam kehidupan. Dalam analisis ini, kita akan mengeksplorasi makna dan pesan yang tersirat dalam puisi ini.

Pertemuan dengan Tamu: Puisi ini dimulai dengan gambaran sebuah pondok tua yang masih menerima tamu. Ini menciptakan atmosfer keramahan dan ketulusan terhadap kehadiran orang lain, meskipun tamu tersebut mungkin membawa kesan sesal, rindu, atau duka.

Kehadiran Alam dan Makna yang Kabur: Penyair merenungkan kehadiran alam di sekitarnya, seperti rumput, batu, dan matahari. Namun, makna dari keberadaan mereka terasa kabur dan memudar, menciptakan gambaran tentang ketidakjelasan dan kebingungan dalam mencari makna kehidupan.

Pertemuan dengan Bayang: Di bawah jenjang, bayang-bayang terlihat berdiri. Ini bisa diartikan sebagai simbol dari masa lalu atau kenangan yang menghantuinya. Di tangan pisau belati, penyair menunggu tamu tak terduga tersebut, menunjukkan kesiapan untuk menghadapi segala kemungkinan.

Refleksi atas Pertemuan: Puisi ini menyimpulkan dengan tamu tersebut menoleh memperhati. Ini menciptakan gambaran tentang momen introspeksi dan refleksi atas pertemuan dengan tamu tak terduga tersebut. Pertemuan itu bisa membawa berbagai makna dan pengalaman, dan penyair siap untuk menerima apa pun yang mungkin terjadi.

Puisi sebagai Cermin Kehidupan: Secara keseluruhan, puisi ini menggambarkan kehadiran tamu tak terduga dalam kehidupan dan refleksi atas arti dari pertemuan tersebut. Dengan penggunaan gambaran alam dan atmosfer yang kaya, puisi ini memperlihatkan kompleksitas dan keragaman pengalaman manusia dalam menghadapi tamu yang datang dalam hidup mereka.

Puisi "Sajak Sejenak" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pertemuan dengan tamu tak terduga dan refleksi atas kehadiran mereka dalam kehidupan. Dengan menggunakan bahasa yang indah dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan akan kompleksitas hubungan antara manusia dan pengalaman hidup yang datang silih berganti.

Puisi Subagio Sastrowardoyo
Puisi: Sajak Sejenak
Karya: Subagio Sastrowardoyo

Biodata Subagio Sastrowardoyo:
  • Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
  • Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.