Puisi: Sajak bagi Yessika (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi "Sajak bagi Yessika" karya Dimas Arika Mihardja mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan yang intim dan mendalam antara dua individu, ...
Sajak bagi Yessika

1/ Yang terbayang hanya jemarimu saat menyapa bibirku sembari berkata: "adakah keabadian seusai kebisuan dan kebisingan rayuan setiap saat? Berapa harga sebait doa yang melangit?" kau tak menjawab, hanya kian merapat dan mengusap wajahku yang berdebu.

2/ Kau selalu membuka jendela, hingga ruang pertemuan menghangat saat kita saling dekap semalaman di ranjang waktu menggelinjang. Kaulah yang mengajarkan bagaimana aku menyebut indah namamu malam itu, Yessika sungguh kita mengarungi bahtera bahagia.

3/ Di jalan pasir berliku kutahu banyak tapak jejak untuk kembali dalam dekapmu, Yessika. Aku mulai merasa harum tubuhmu saat lidah ombak menyapu gambar hati terpanah di pantai saat camar gemetar di tiang layar, kau pernah berujar: perahu berlayar ke pangkuan!

4/ Sajak putih yang kugubah, Yessika adalah cermin yang menyumbulkan bayang cantik parasmu saat bersolek memoles dan memulas alis mata cahaya sajak yang tak letih menulis harum rambutmu adalah bahasa diam, jauh dari mendendam.

5/ Yessika, telah kurenggut topeng di muka pura kini aku telanjang bugil dalam gigil mengekalkan peradaban: ritual peribadatan! Riak dan ombak menjilat pantai sekadar untuk terburai mengurai makna cinta!

2010

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak bagi Yessika" karya Dimas Arika Mihardja adalah sebuah eksplorasi mendalam tentang cinta, kenangan, dan eksistensi. Dalam lima bagian yang penuh dengan gambaran dan metafora, Mihardja mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan yang intim dan mendalam antara dua individu, serta perasaan yang muncul dari hubungan tersebut.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini dibagi menjadi lima bagian, masing-masing dengan tema dan emosi yang berbeda namun saling terkait. Setiap bagian menggunakan bahasa yang kaya akan metafora dan simbolisme, menciptakan suasana yang penuh makna dan emosional. Penggunaan bahasa yang indah dan deskriptif membantu menyampaikan kedalaman perasaan yang dirasakan oleh penyair.

Tema dan Pesan

Tema utama puisi ini adalah cinta dan keintiman. Melalui lima bagian yang penuh dengan gambaran dan simbolisme, Mihardja menggambarkan perjalanan emosional penyair dalam hubungan dengan Yessika. Setiap bagian mencerminkan aspek berbeda dari cinta: kerinduan, keintiman, perjalanan, kenangan, dan keterbukaan.

Puisi ini juga mengeksplorasi tema eksistensi dan makna dalam hubungan manusia. Pertanyaan tentang keabadian, pencarian makna dalam doa, dan ritual peribadatan mencerminkan pencarian penyair akan sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri.

Puisi "Sajak bagi Yessika" adalah sebuah karya yang indah dan mendalam, penuh dengan gambaran yang kuat dan emosi yang tulus. Dimas Arika Mihardja berhasil menangkap esensi dari cinta dan hubungan manusia melalui penggunaan bahasa yang kaya dan simbolisme yang mendalam.

Puisi: Sajak bagi Yessika
Puisi: Sajak bagi Yessika
Karya: Dimas Arika Mihardja

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.