Analisis Puisi:
Puisi "Pertarungan Oktober 1999" karya Sobron Aidit menggambarkan suasana politik yang kacau dan penuh intrik pada bulan Oktober 1999 di Indonesia.
Gambaran Politik yang Tergambar: Puisi ini menciptakan gambaran politik yang kacau dan penuh intrik di sekitar kompleks Senayan, yang merupakan pusat kegiatan politik di Indonesia. Gambaran ini ditampilkan melalui penggambaran angin yang mengejek awan dan udara busuk yang mewakili kebusukan politik.
Unsur Ketidakjujuran: Puisi menyoroti banyaknya unsur ketidakjujuran yang meliputi kerja politik di sekitar Senayan. Ini mencerminkan korupsi, manipulasi, dan kecurangan yang sering terjadi dalam politik pada saat itu.
Pengaruh Uang dalam Politik: Puisi menggambarkan bagaimana uang sogokan dapat memengaruhi politik dan pertarungan kekuasaan. Uang dianggap sebagai alat untuk memenangkan pertarungan politik, bahkan jika harus melalui tindakan-tindakan yang tidak jujur.
Dinamika Persahabatan dan Permusuhan dalam Politik: Puisi menunjukkan bagaimana hubungan politik dapat berubah dengan cepat, dari lawan menjadi teman, terutama ketika uang dan kekuasaan terlibat. Hal ini mencerminkan dinamika politik yang tidak stabil dan tidak bisa diandalkan.
Determinasi untuk Menang: Meskipun menggunakan cara yang tidak jujur, puisi ini menyoroti determinasi untuk menang dalam politik. Karakter dalam puisi ini siap melakukan segala cara, termasuk melibas dan menembus segala rintangan, demi mencapai kemenangan dan memegang kekuasaan.
Puisi "Pertarungan Oktober 1999" adalah sebuah gambaran yang kuat tentang politik Indonesia pada masa itu, yang penuh dengan intrik, ketidakjujuran, dan manipulasi. Puisi ini menggambarkan ambisi dan determinasi untuk memenangkan pertarungan politik, bahkan jika itu berarti melanggar prinsip-prinsip moral dan etika.
Karya: Sobron Aidit