Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Kumpulan Puisi karya Dimas Arika Mihardja

Dimas Arika Mihardja, yang memiliki nama asli Sudaryono, lahir di Yogyakarta pada 3 Juli 1959. Ia dikenal sebagai salah satu penyair terkemuka di Indonesia, dengan berbagai karya puisi dan esai yang telah diterbitkan di media massa maupun dalam bentuk buku. Selain sebagai sastrawan, Dimas juga berkarier sebagai akademikus di Universitas Jambi. Karyanya telah menginspirasi banyak pembaca dan menjadi bagian penting dalam dunia sastra Indonesia.

Perjalanan Karier Akademik dan Sastra

Pada tahun 1985, Dimas Arika Mihardja hijrah ke Jambi dan menjadi dosen di Universitas Jambi, khususnya di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan. Perjalanan akademiknya semakin berkembang ketika ia meraih gelar doktor pada tahun 2002 dengan disertasi yang membahas "Pasemon dalam Wacana Puisi Indonesia." Disertasinya tersebut kemudian dibukukan oleh Kelompok Studi Penulisan pada tahun 2003, menandakan kontribusi pentingnya dalam kajian sastra Indonesia.

Dimas Arika Mihardja

Sebagai seorang akademikus yang aktif menulis, ia tidak hanya menghasilkan puisi, tetapi juga menulis esai dan kritik sastra yang tersebar di berbagai jurnal ilmiah dan media massa.

Karya-Karya Puisi

Sebagai seorang penyair, Dimas Arika Mihardja memiliki gaya unik dalam menuliskan puisinya. Ia telah menerbitkan beberapa antologi puisi tunggal, antara lain:

  1. Sang Guru Sejati (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1991)
  2. Malin Kundang (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1993)
  3. Upacara Gerimis (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1994)
  4. Potret Diri (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1997)
  5. Ketika Jarum Jam Leleh dan Lelah Berdetak (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri dan Telanai Printing Graft, 2003)
  6. Nikah Kata-Kata (Sarjana Media, 2013); bersama Rohani Din
  7. Sajak Emas: 200 Puisi Seksi (Kosa Kata Kita, 2010)
  8. 3 di Hati (Penerbit LAPENA, Institute for Culture and Society, 2010) bersama Diah Hadaning and Deknong Kemalawati)
  9. Koleksi puisi warga Bengkel Puisi Swadaya Mandiri (2012)
  10. Dekap Aku, Kekasih (Bengkel Publisher, 2014)

Puisinya juga banyak muncul dalam antologi puisi bersama, baik di tingkat nasional maupun daerah. Beberapa antologi bersama yang memuat karyanya meliputi Riak-Riak Batanghari (1988), Negeri Bayang-Bayang (1996), Mimbar Penyair Abad 21, Antologi Puisi Indonesia (1997), Angkatan 2000 (2000), Puisi Menolak Korupsi I & II (2013, 2014), dan Dari Negeri Poci 5 (2014).

Kontribusi dalam Dunia Sastra

Selain aktif menulis puisi, Dimas juga menulis cerpen, esai, dan kritik sastra yang tersebar di berbagai media. Salah satu novel yang pernah ia tulis, Catatan Harian Maya, dimuat secara bersambung di Harian Jambi Independent pada tahun 2002.

Sebagai seorang sastrawan yang aktif, ia juga mendukung perkembangan sastra melalui berbagai komunitas dan organisasi sastra. Salah satu perannya yang cukup dikenal adalah keterlibatannya dalam Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, yang menjadi wadah bagi para penyair untuk berkarya dan berkembang.

Sejak tahun 2010, ia juga rutin menerbitkan serangkaian buku puisi yang berkaitan dengan miladnya. Buku-buku ini menjadi refleksi perjalanan kreatifnya dan bukti dedikasinya terhadap sastra Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Beranda Senja (2010), Senja di Batas Kata (2011), Jejak Sajak (2012), Sketsa, Sajak Dimas Arika Mihardja (2013), dan Nikah Kata-kata (2013, bersama penyair Singapura, Rohani Din).

Dimas Arika Mihardja adalah sosok penyair dan akademikus yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia sastra Indonesia. Melalui karya-karyanya, baik dalam bentuk puisi, esai, maupun kritik sastra, ia telah menorehkan jejak yang berharga bagi perkembangan sastra di tanah air. Keunikan gaya dan kedalaman makna dalam puisinya membuatnya menjadi salah satu penyair penting di Indonesia, terutama dalam kelompok penyair Angkatan 2000 yang diperkenalkan oleh Korrie Layun Rampan.

Dengan semangatnya dalam menulis dan berkarya, Dimas Arika Mihardja terus menginspirasi generasi baru untuk mencintai dan mengembangkan dunia sastra. Namanya akan selalu dikenang sebagai seorang penyair yang membawa warna tersendiri dalam perjalanan panjang sastra Indonesia.

Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi karya Dimas Arika Mihardja untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.

    Kumpulan Puisi karya Dimas Arika Mihardja

© Sepenuhnya. All rights reserved.