Puisi: Kisah pada Jendela Basah (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi "Kisah pada Jendela Basah" karya Dimas Arika Mihardja menggambarkan perasaan rindu dan cinta yang mendalam melalui penggunaan metafora ...
Kisah pada Jendela Basah

Saat kaubuka jendela dadamu, ada yang termangu memandang laut rindu mengombak dalam kecipak riak. Perahu perahan rindu bersilancar di kedalaman debar saat seraut wajah tak juga singgah di malam penuh penantian. ia masih termangu memandang kumandang desah kerinduan yang rindang: ingin berdekapan.

Saat kumasuki jendela dadamu yang nganga terbuka, kurasakan gigil cintamu memanggil dan menyebut hanya namaku. Ya, aku akan datang setiap bibir hatimu berdzikir sepenuh gigil. Aku akan menginap di kedalaman hatimu saat mengingatku, tapi aku segera bergegas lepas saat kau mulai melupa kata-kata doa.

Kaca jendelamu biarkan terbuka. Biarkan kaca-kaca itu memantulkan seraut wajahnya, juga seulas senyum yang kaurindu. Ia telah masuk dan merasuk di kenyal hatimu saat jendela dadamu basah terbasuh linangan airmata cinta semata.

Jambi, 15 Mei 2010

Analisis Puisi:

Puisi "Kisah pada Jendela Basah" karya Dimas Arika Mihardja adalah sebuah karya yang penuh dengan simbolisme dan emosi yang mendalam. Puisi ini menggambarkan perasaan rindu dan cinta yang mendalam melalui penggunaan metafora jendela, laut, dan hati.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah kerinduan dan cinta. Dimas Arika Mihardja menggambarkan bagaimana perasaan rindu dan cinta yang mendalam dapat mempengaruhi jiwa seseorang. Ada beberapa subtema yang mendukung tema utama ini, yaitu:
  • Kerinduan: Perasaan rindu digambarkan sebagai laut yang mengombak, menunjukkan betapa mendalam dan kuatnya kerinduan tersebut.
  • Cinta: Cinta digambarkan melalui metafora jendela hati yang terbuka, menunjukkan keterbukaan dan keinginan untuk bersatu.
  • Penantian: Puisi ini juga menggambarkan penantian yang penuh harap, di mana sang penyair menunggu kedatangan seseorang yang dicintainya.

Gaya Bahasa

  • Metafora: Puisi ini dipenuhi dengan metafora yang kuat, seperti "jendela dadamu" yang merujuk pada hati dan "laut rindu" yang menggambarkan perasaan rindu yang mendalam.
  • Personifikasi: Penyair mempersonifikasikan perasaan rindu dan cinta, memberikan mereka sifat-sifat manusia seperti "termangu," "mengombak," dan "bersilancar."
  • Imaji: Penggunaan citraan visual dan sensasi yang kuat seperti "jendela dadamu yang nganga terbuka," "gigilan cintamu," dan "linangan airmata cinta" membantu pembaca merasakan dan membayangkan perasaan yang digambarkan dalam puisi.
  • Repetisi: Pengulangan kata "rindu" dan "cinta" menekankan tema utama puisi dan memperkuat emosi yang disampaikan.

Makna

Puisi ini mengajak pembaca untuk merasakan kedalaman emosi yang dialami oleh seseorang yang sedang merindukan dan mencintai dengan sangat kuat. Melalui metafora dan personifikasi, penyair menggambarkan bagaimana perasaan tersebut dapat mempengaruhi jiwa dan pikiran seseorang.
  • Kerinduan yang Mendalam: Rindu digambarkan sebagai sesuatu yang mendalam dan tak terhindarkan. Laut rindu yang mengombak menunjukkan betapa kuat dan tak terkontrolnya perasaan tersebut.
  • Cinta yang Penuh Harapan: Cinta dalam puisi ini digambarkan sebagai sesuatu yang penuh harap dan menunggu. Jendela hati yang terbuka menunjukkan keterbukaan dan kesiapan untuk menerima cinta.
  • Penantian yang Penuh Harap: Penantian dalam puisi ini tidak hanya sekadar menunggu, tetapi juga penuh dengan harapan dan doa. Ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran orang yang dicintai dalam hidup penyair.
Puisi "Kisah pada Jendela Basah" karya Dimas Arika Mihardja adalah puisi yang menggambarkan perasaan rindu dan cinta dengan cara yang sangat mendalam dan emosional. Melalui penggunaan metafora, personifikasi, dan imaji, penyair berhasil menyampaikan kedalaman perasaan yang dirasakan oleh seseorang yang sedang merindukan dan mencintai. Puisi ini menunjukkan betapa kuatnya perasaan rindu dan cinta, serta bagaimana perasaan tersebut dapat mempengaruhi jiwa dan pikiran seseorang.

"Puisi: Kisah pada Jendela Basah"
Puisi: Kisah pada Jendela Basah
Karya: Dimas Arika Mihardja

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.