Puisi: Kereta Api Bima (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Kereta Api Bima" karya Sitor Situmorang menggambarkan perjalanan fisik dan spiritual, serta pencarian makna dan kebebasan di dataran luas ...
Kereta Api Bima

Kereta menuju timur
'nembus malam
diburu mimpi
kebebasan jalan
di dataran luas negeri

Antara Merapi
dan gugusan Gunung Lawu
kucari tahu yang satu

Kepundan Merapi
menjulang di keluasan
sawang malam candi-candi

padat
segala hal
yang serba mungkin

dalam jadwal waktu
serba tunggal
dan kekal.

Analisis Puisi:

Puisi "Kereta Api Bima" karya Sitor Situmorang menggambarkan perjalanan kereta api Bima yang menuju ke arah timur, melalui malam yang gelap, sambil memburu mimpi dan kebebasan di dataran luas negeri.

Perjalanan dan Mimpi

Puisi dimulai dengan gambaran tentang perjalanan kereta api Bima yang berlangsung pada malam hari. Kereta ini tidak hanya menjadi sarana transportasi fisik tetapi juga simbol perjalanan spiritual atau pencarian makna.

Kebebasan dan Dataran Luas

Kereta api melambangkan keinginan untuk meraih kebebasan dan eksplorasi di dataran luas negeri. Ini mencerminkan semangat petualangan dan penjelajahan yang mungkin terjadi selama perjalanan.

Antara Merapi dan Gunung Lawu

Penyebutan Gunung Merapi dan Gunung Lawu memberikan latar belakang geografis yang khas. Kedua gunung ini dapat diinterpretasikan sebagai simbol kekuatan alam yang menemani perjalanan kereta api, serta mencerminkan keindahan alam Indonesia yang mempesona.

Candi-Candi dan Keabadian

Gambaran malam yang gelap dengan "sawang malam candi-candi" menciptakan suasana mistis dan sejarah yang kaya. Candi-candi di sini bisa melambangkan warisan budaya dan spiritualitas yang mengiringi perjalanan kereta api di malam hari.

Jadwal Waktu dan Kekekalan

Puisi menyoroti kontras antara "jadwal waktu serba tunggal" dengan kekekalan dan kemungkinan yang tak terbatas dalam pengalaman perjalanan. Ini menunjukkan bahwa meskipun waktu berjalan terus, pengalaman perjalanan bisa memberikan pengertian tentang keabadian dan makna yang lebih dalam.

Puisi "Kereta Api Bima" karya Sitor Situmorang menggambarkan perjalanan fisik dan spiritual, serta pencarian makna dan kebebasan di dataran luas negeri. Dengan bahasa yang kuat dan gambaran yang mendalam, puisi ini menawarkan refleksi tentang perjalanan dan eksplorasi dalam kehidupan manusia.

"Puisi Sitor Situmorang"
Puisi: Kereta Api Bima
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.