Puisi: Improvisasi untuk Lagu Penguburan (Karya Seno Gumira Ajidarma)

Puisi "Improvisasi untuk Lagu Penguburan" karya Seno Gumira Ajidarma mengajak pembaca untuk merenungkan tema pelarian dari kenyataan, identitas, ...
Improvisasi untuk Lagu Penguburan

Pada hari libur aku menulis puisi,
menyiram bunga mawar,
bicara dengan kura-kura
Lantas tidur siang.

Pada hari libur,
kulupakan Timor Timur
berpura-pura tak
sedih. Lantas bermimpi jadi jenderal.

1 Januari 1992

Sumber: Horison (Agustus, 1999)

Analisis Puisi:

Puisi "Improvisasi untuk Lagu Penguburan" karya Seno Gumira Ajidarma adalah sebuah karya yang kaya dengan nuansa reflektif dan ironi. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tema-tema besar seperti pelarian dari kenyataan, identitas, dan perasaan kesedihan.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari dua bait yang menampilkan gambaran kegiatan sehari-hari dan refleksi pribadi penulis. Dengan bahasa yang lugas dan gaya naratif yang terkesan santai, Seno Gumira Ajidarma menggunakan struktur yang tidak beraturan untuk menciptakan efek yang lebih mendalam dan mengundang pembaca untuk merenungkan pesan di balik kata-kata.

Pada hari libur aku menulis puisi,
menyiram bunga mawar,
bicara dengan kura-kura
Lantas tidur siang.

Di bait pertama, penulis menggambarkan aktivitas sehari-hari yang tampaknya sederhana dan rutin. Menulis puisi, menyiram bunga mawar, dan berbicara dengan kura-kura menciptakan gambaran kehidupan yang damai dan penuh refleksi. Kegiatan ini memberikan kesan ketenangan dan kedamaian, tetapi juga bisa dianggap sebagai bentuk pelarian dari kenyataan yang lebih keras. "Lantas tidur siang" menunjukkan keinginan untuk menghindari atau mengabaikan masalah dengan cara yang santai dan tidak serius.


Pada hari libur,
kulupakan Timor Timur
berpura-pura tak
sedih. Lantas bermimpi jadi jenderal.

Di bait kedua, penulis mulai mengaitkan aktivitas sehari-hari dengan konteks yang lebih luas dan serius. "Kulupakan Timor Timur" merujuk pada peristiwa penting dan tragis yang terjadi di Timor Timur, yang pada waktu itu merupakan isu politik dan konflik yang signifikan. Mengabaikan masalah tersebut dan "berpura-pura tak sedih" menunjukkan bentuk pelarian atau penyangkalan terhadap kesedihan dan realitas. "Lantas bermimpi jadi jenderal" menggambarkan keinginan untuk mengubah realitas dengan kekuatan dan kekuasaan, mungkin sebagai cara untuk mengatasi atau mengontrol perasaan dan situasi yang tidak menyenangkan.

Tema dan Makna

Puisi ini mengangkat tema pelarian dari kenyataan, identitas, dan perasaan kesedihan dengan cara yang reflektif dan ironis. Dalam bait pertama, aktivitas rutin seperti menulis puisi dan berbicara dengan kura-kura bisa dilihat sebagai bentuk pelarian dari kenyataan yang lebih kompleks dan menekan. Kegiatan ini memberikan kesan bahwa penulis mencoba untuk menemukan ketenangan dalam kehidupan sehari-hari yang sederhana.

Bait kedua menghubungkan aktivitas sehari-hari dengan konteks politik dan sosial yang lebih luas, khususnya terkait dengan konflik di Timor Timur. Dengan "kulupakan Timor Timur" dan "berpura-pura tak sedih," penulis menunjukkan bagaimana individu sering kali menghindari atau mengabaikan masalah besar dan kesedihan dalam hidup mereka. "Bermimpi jadi jenderal" menggambarkan keinginan untuk memiliki kekuatan dan kontrol, mungkin sebagai cara untuk mengatasi ketidakberdayaan dan kesulitan yang dirasakan.

Konteks Sosial dan Politik

Seno Gumira Ajidarma adalah seorang penulis yang dikenal dengan karyanya yang sering kali mengkritik kondisi sosial dan politik. Puisi ini bisa jadi merupakan komentar atas situasi sosial dan politik di Indonesia, khususnya mengenai konflik dan isu-isu yang sering kali diabaikan oleh masyarakat umum. Dengan menggambarkan pelarian dari kenyataan dan keinginan untuk mengubah realitas, puisi ini mencerminkan bagaimana individu dan masyarakat menghadapi dan mengatasi kesedihan dan ketidakadilan dalam konteks yang lebih besar.

Puisi "Improvisasi untuk Lagu Penguburan" karya Seno Gumira Ajidarma adalah karya yang mengajak pembaca untuk merenungkan tema pelarian dari kenyataan, identitas, dan kesedihan dengan cara yang reflektif dan ironis. Melalui aktivitas sehari-hari yang sederhana dan konteks sosial yang lebih luas, puisi ini menawarkan pandangan tentang bagaimana individu menghadapi dan mengatasi masalah besar dalam hidup mereka. Dengan gaya bahasa yang lugas dan naratif, puisi ini mengundang pembaca untuk mengeksplorasi hubungan antara kehidupan pribadi dan isu-isu sosial yang lebih besar, serta cara-cara di mana kita mencoba untuk mengatasi atau mengabaikan kenyataan yang tidak menyenangkan.

Seno Gumira Ajidarma
Puisi: Improvisasi untuk Lagu Penguburan
Karya: Seno Gumira Ajidarma

Biodata Seno Gumira Ajidarma
  • Seno Gumira Ajidarma (menggunakan nama samaran Mira Sato pada awal karirnya) lahir pada tanggal 19 Juni 1958 di Boston, Amerika Serikat.
  • Seno Gumira Ajidarma dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.