Analisis Puisi:
Puisi "Di Pelabuhan Gresik" karya Raudal Tanjung Banua adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan suasana pelabuhan Gresik dan percakapan antara dua orang di malam hari. Puisi ini menciptakan suasana yang kuat dan mengeksplorasi berbagai tema yang mendalam.
Latar Belakang Pelabuhan: Puisi ini menggambarkan suasana di pelabuhan Gresik, dengan gambaran seperti angin kencang, sauh yang berkarat, dan atmosfer asin laut. Latar belakang ini memberikan kesan pelabuhan yang keras dan kasar.
Pertemuan di Malam Hari: Puisi ini berbicara tentang pertemuan antara dua orang di malam hari. Pertemuan ini terasa akrab dan intim, karena mereka berbicara tentang berbagai hal sederhana dan mabuk bersama.
Pembicaraan dan Perbincangan: Puisi ini mencerminkan percakapan yang berjalan antara dua orang yang tengah bersantai di pelabuhan. Mereka berbicara tentang hal-hal sepele seperti bulan yang tak terlihat, tangga kayu yang terbawa air, dan rencana membuat buku puisi. Ini menciptakan suasana keakraban dan santai di antara kisah pelabuhan yang keras.
Kesan tentang Kehidupan: Puisi ini menciptakan kesan tentang kehidupan di pelabuhan, termasuk gambaran tentang para pelaut, buruh, dan aktivitas sehari-hari di sana. Ada juga nuansa kehidupan yang sederhana dan realistis yang mewarnai dialog mereka.
Penggambaran Tukang Jagal: Puisi ini tiba-tiba menghadirkan gambaran yang kuat tentang seorang tukang jagal yang bekerja di pelabuhan. Penggambaran ini memiliki elemen gelap dan mencekam, dengan kata-kata yang keras dan terkesan ganas.
Simbolisme: Puisi ini menggunakan simbolisme seperti salib dan cemeti sebagai simbol pengorbanan dan pemenggalan. Ini bisa diartikan sebagai refleksi tentang kehidupan yang keras dan pengorbanan yang mungkin diperlukan dalam perjalanan hidup.
Penutup yang Kuat: Puisi ini mengakhiri dengan keinginan untuk "bersisik seperti ikan," yang dapat diartikan sebagai keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kerasnya kehidupan di pelabuhan. Ini menciptakan kesan penutup yang kuat dan penuh makna.
Puisi "Di Pelabuhan Gresik" menghadirkan gambaran yang kuat tentang kehidupan di pelabuhan, percakapan antara dua orang yang intim, dan nuansa kehidupan yang keras dan realistis. Ini menciptakan atmosfer yang mendalam dan memungkinkan pembaca untuk merenungkan berbagai aspek dari kehidupan dan pengalaman manusia.
Karya: Raudal Tanjung Banua