Puisi: Ali Baba (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Puisi "Ali Baba" karya Subagio Sastrowardoyo mengajak pembaca untuk merenungkan tentang nilai moral dan etika dalam menghadapi godaan untuk ...
Ali Baba

Kata-kata sajak ini:
uang panas
yang kucuri
dari gua penuh emas
tercecer dari tangan seribu jari
yang mendekap ke dada deras berdebar
sambil berlari
sebelum raksasa Penjaga
mendekat dan
menutup segala pintu
Uang di tangan
jadi darah melekat!

Lempar kata ini
sebelum dituntut kembali.

Apakah derap itu
suara jantung berdegup
atau datang Penjaga menutup?

Sumber: Simfoni Dua (1986)

Analisis Puisi:

Puisi "Ali Baba" karya Subagio Sastrowardoyo menghadirkan gambaran tentang keinginan, pencurian, dan konsekuensi dari tindakan yang dilakukan. Dalam analisis ini, kita akan mengeksplorasi beberapa tema yang terkandung dalam puisi ini.

Keinginan dan Pencurian: Puisi ini menciptakan gambaran tentang keinginan yang kuat untuk memperoleh kekayaan secara cepat dan mudah. Ali Baba digambarkan sebagai seorang yang mencuri uang panas dari gua penuh emas dengan cepat dan gelap, sebelum raksasa Penjaga mendekat dan menutup pintu gua. Tindakan ini mencerminkan dorongan untuk memperoleh kekayaan tanpa usaha yang sungguh-sungguh.

Konsekuensi dan Pertanyaan Moral: Meskipun mencuri uang dari gua emas memberikan kepuasan sesaat bagi Ali Baba, tindakan ini juga menimbulkan pertanyaan moral tentang konsekuensi dari perbuatannya. Puisi ini menyoroti pertanyaan apakah derap yang didengar Ali Baba adalah suara jantungnya yang berdegup karena kegembiraan atau apakah itu adalah tanda bahwa Penjaga raksasa akan menutup pintu gua dan menangkapnya. Ini menggambarkan perasaan ketidakpastian dan kegelisahan atas tindakan yang dilakukannya.

Simbolisme Uang: Uang dalam puisi ini dijadikan simbol dari keinginan manusia untuk memperoleh kekayaan dan kekuasaan. Namun, uang juga membawa konsekuensi dan tanggung jawab yang besar. Pencurian uang dari gua emas mencerminkan ambisi yang tidak terkendali dan kerakusan yang bisa mengarah pada akhir yang tidak diinginkan.

Puisi "Ali Baba" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran tentang keinginan, pencurian, dan konsekuensi dari tindakan yang dilakukan. Melalui gambaran yang kuat dan bahasa yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang nilai moral dan etika dalam menghadapi godaan untuk mencapai kekayaan dan kepuasan dengan cara yang tidak pantas.

Puisi Subagio Sastrowardoyo
Puisi: Ali Baba
Karya: Subagio Sastrowardoyo

Biodata Subagio Sastrowardoyo:
  • Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
  • Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.