Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Perjalanan Malam (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Perjalanan Malam" karya Sitor Situmorang merangkum perjalanan spiritual dan intelektual penulis di tengah gemerlap budaya dan sejarah Kota ...
Perjalanan Malam
(Sajak Rue de la Huchette
Untuk Radar Panca Dahana)

Di jalan pendek lagi sempit ini
kutahu masih ada teater kecil tua
Theatre de la Huchette yang serba mini,
simpanan suasana abad tengah juga.

Di ujung sananya ada pula
Toko buku Shakespeare, persinggahan dulu,
pusat loak sastra dunia di usia menggebu,
khayal muda boheme serba bebas dan bahagia.

Dunia abad tengah mahasiswa Paris.
Quartier Latin seniman abad sembilan belas jaya,
di pinggir Montparnasse St. Germain des Prés,
menjelang akhir abad 20 pula.

Saat diri adalah Van Gogh, Gauguin, Picasso,
sekalian Rimbaud, Lautrec, Baudelaire, Ionesco,
ya, terlebih Shakespeare, si-pujangga Inggeris

- gaung suaranya - sambil mimpi:
The World is a Stage dan Diri
sekalian penonton, tapi terlebih pelaku memerlang,

di panggung percintaan sehari-hari,
di jantung Paris abadi - panggung musim-semi -
tidur di siang - berangkat petang.

Sumber: Sitor Situmorang, kumpulan Sajak 1980-2005 (2006)

Analisis Puisi:

Puisi "Perjalanan Malam" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya yang merangkum perjalanan spiritual dan intelektual penulis di tengah gemerlap budaya dan sejarah Kota Paris, khususnya di Quartier Latin dan sekitarnya.

Latar Belakang dan Konteks

Puisi ini menghadirkan gambaran tentang kunjungan penulis ke beberapa tempat ikonik di Paris, seperti Theatre de la Huchette dan Toko Buku Shakespeare, yang menjadi pusat kehidupan intelektual dan seni di kota itu. Quartier Latin terkenal sebagai pusat kehidupan seniman dan intelektual, khususnya pada abad ke-19 dan ke-20.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini memadukan penggunaan bahasa yang deskriptif dengan alunan nostalgia yang kuat. Situmorang menggunakan kumpulan kata yang puitis dan metafora untuk menggambarkan atmosfer budaya dan sejarah yang tercipta di Paris. Penggunaan nama-nama besar seperti Van Gogh, Gauguin, Picasso, dan Rimbaud menghadirkan nuansa kejayaan seni dan sastra pada masa lalu yang tetap relevan hingga sekarang.

Tema dan Makna

Tema utama dalam puisi ini adalah perjalanan personal dan refleksi atas kehidupan di tengah gemerlap budaya dan sejarah kota besar. Penulis mengungkapkan pengalaman pribadi dan kekagumannya terhadap warisan seni dan sastra yang hidup di Paris. Puisi ini juga menyoroti hubungan antara masa lalu dan masa kini, serta peran budaya dalam membentuk identitas seseorang.

Interpretasi dan Kesimpulan

Puisi "Perjalanan Malam" tidak hanya sebuah cerita tentang kunjungan fisik ke tempat-tempat bersejarah, tetapi juga sebuah perjalanan introspektif tentang makna kehidupan dan eksistensi di tengah kemegahan budaya. Situmorang berhasil menggambarkan betapa Paris bukan hanya sebuah kota, tetapi sebuah panggung di mana kehidupan dan seni terjadi, di mana sejarah dan masa kini saling berbaur.

Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang perjalanan hidup mereka sendiri, tentang peran seni dan sastra dalam membentuk persepsi kita tentang dunia, dan tentang bagaimana kekayaan budaya sebuah tempat dapat menjadi sumber inspirasi yang tak terbatas bagi jiwa yang merenung. Dengan demikian, "Perjalanan Malam" tidak hanya sebuah puisi tentang tempat, tetapi juga tentang pengalaman, memori, dan makna yang kita temukan dalam perjalanan hidup kita sendiri.

Puisi: Perjalanan Malam
Puisi: Perjalanan Malam
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.