Analisis Puisi:
Puisi "Perhitungan" karya Sitor Situmorang menggambarkan perasaan manusia dalam menghadapi ketidakpastian dan perubahan dalam hidupnya. Puisi ini mencoba untuk menyampaikan perasaan kehilangan, kebingungan, dan refleksi tentang makna hidup.
Tema Puisi: Tema utama dalam puisi ini adalah perubahan dan kehilangan dalam hidup. Puisi ini menggambarkan perasaan manusia yang merasa kehilangan arah dalam hidupnya dan mencoba untuk memahami perubahan yang terjadi.
Ketidakpastian Hidup: Puisi ini menggambarkan ketidakpastian yang ada dalam hidup manusia. Penyair menggunakan gambaran "Sudah lama tidak ada puncak dan lembah" untuk menggambarkan perasaan stagnasi atau kehilangan arah dalam hidup.
Perasaan Kelelahan dan Menyerah: Penyair menunjukkan perasaan kelelahan dan penyerahan dalam bait "Masa lempang - diam menyerah." Ini mencerminkan perasaan putus asa ketika hidup tidak berjalan sesuai rencana.
Refleksi dan Pertanyaan Hidup: Penyair mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan tentang makna hidup dalam bait-bait seperti "Manusia, mengapa malam bisa tiba-tiba menekan dada?" Ini mencerminkan refleksi tentang eksistensi dan ketidakjelasan.
Harapan dan Kenyataan: Puisi ini menciptakan perbandingan antara harapan dan kenyataan dalam bait-bait seperti "Keyakinan dulu manusia bisa hidup dan dicintai habis-habisan." Ini mencerminkan perasaan kekecewaan ketika harapan tidak terpenuhi.
Akhir yang Diterima: Penyair merinci perasaan tentang akhir yang tak terhindarkan dalam bait-bait seperti "Bila hidup menolak, Ia kita tinggalkan seperti anak yang terpaksa puas dengan boneka." Ini mencerminkan akseptansi terhadap ketidakpastian dan kenyataan dalam hidup.
Puisi "Perhitungan" adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan manusia dalam menghadapi ketidakpastian, kehilangan, dan perubahan dalam hidupnya. Puisi ini menciptakan gambaran tentang perasaan kelelahan, penyerahan, refleksi tentang makna hidup, dan akseptansi terhadap kenyataan. Ini adalah puisi yang mengajak pembaca untuk merenungkan eksistensi manusia dalam menghadapi perubahan dalam hidupnya.
Karya: Sitor Situmorang
Biodata Sitor Situmorang:
- Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
- Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
- Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.