Puisi: Paul Eluard (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Paul Eluard" karya Sitor Situmorang menghadirkan gambaran kompleks tentang perjalanan penyair dan pengaruhnya terhadap kehidupan dan karya ...
Paul Eluard

-- Besar penyair karena duka --
Hatinya pemberontakan
Senyumnya kedamaian
Saudara bersaudara.

Manusia serat kasih
Singgah sehari putih
Merpati terbang lalu
Sesudah itu salju.

Sumber: Dalam Sajak (1955)

Analisis Puisi:

Puisi "Paul Eluard" karya Sitor Situmorang menghadirkan gambaran kompleks tentang perjalanan penyair dan pengaruhnya terhadap kehidupan dan karya sastra.

Penghargaan terhadap Paul Eluard: Judul puisi, "Paul Eluard", menunjukkan penghargaan dan penghormatan terhadap penyair Prancis terkenal, Paul Eluard. Eluard dikenal karena karya-karyanya yang penuh dengan duka, pemberontakan, dan keindahan.

Dualitas Emosi: Di bait pertama, penyair menggambarkan kedua sisi Paul Eluard: duka yang mendalam dan kedamaian yang dia temukan melalui karya-karyanya. Ini mencerminkan kontradiksi emosional yang seringkali menjadi ciri khas penyair besar.

Persaudaraan dalam Kesengsaraan: Penyair menekankan persaudaraan melalui kesengsaraan. Ini menyoroti cara di mana penderitaan dapat menyatukan manusia dan menciptakan ikatan yang kuat di antara mereka.

Gambaran Manusia dan Alam: Penyair menggunakan gambaran manusia, seperti "manusia serat kasih", untuk menyampaikan pesan tentang hubungan manusia dengan alam dan dengan sesama. Peristiwa alam, seperti burung merpati yang terbang dan salju yang turun, digunakan sebagai simbol perubahan dan keseimbangan dalam kehidupan.

Simpul Akhir: Puisi ini tidak hanya merupakan penghormatan terhadap seorang penyair besar, tetapi juga menciptakan pemahaman yang mendalam tentang alam manusia, hubungan antarmanusia, dan keindahan yang ditemukan dalam duka. Ini adalah refleksi yang indah tentang bagaimana seni dan sastra dapat menjadi cermin bagi kehidupan dan pengalaman manusia.

Dengan demikian, melalui puisi "Paul Eluard", Sitor Situmorang berhasil menyajikan gambaran yang dalam dan kompleks tentang kehidupan, seni, dan perjuangan manusia dalam menghadapi duka dan kesulitan.

"Puisi Sitor Situmorang"
Puisi: Paul Eluard
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Jangan Risaukan Akujangan risaukan aku…karena aku terbiasa membenamkan wajah di lipatan tangan di atas lutut Jangan risaukan aku…Karena aku terbiasa menarik sudut bibir di bal…
  • Terbenam di Lautan Maafdi atas liang kubaringkan tubuhkudari amarah, sedih, kecewapada kutuk dan kultusyang melipat mantra di jiwamaafku masih terbenam di lautangelombang itu tengg…
  • Seruan LepasTuan berjalan jua sendirianMakin ke muka, semakin mendakiHendak mencapai puncak kemenanganTak tahu lelah, tak pernah berhenti.Berseru mengajak kiri dan kananSaudara yan…
  • Lahir BatinTetapi, alangkah terkadang beta kecewaMelihat keadaan sehari-hariLain di mulut lain di hatiKata "Semangat" permainan semataBanyak orang menepuk dada, sambil berkata:Aku …
  • Raja JinSeribu mata di ruang kemidi,Memandang aku asyik beraksiMemencak bergerak berlagak samaMenurut langgam petunjuk Laku.Drama sedih lakon ketawaSemua kucoba di depan publik,Aku…
  • Manusia BaruHatiku gembira tiada terkataKuhisap udara alangkah nikmatKulayangkan pandang sekitar rataNampaklah perubahan pada masyarakat:Di dalam orang bertaiso giatBerolah raga me…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.