Puisi: Mendaki Merapi Menatap Borobudur (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Mendaki Merapi Menatap Borobudur" karya Sitor Situmorang menghadirkan gambaran yang kuat tentang pengalaman spiritual dan keindahan alam, ...
Mendaki Merapi Menatap Borobudur
(Dialog Senja)

Di tebing lembah
kupandang senja
kawah Merapi

Bagian dari ziarah
sufi tanpa tarekat

Bebas rindu
dalam merindu

Bebas waktu
dan tempat

Luruh dalam desah angin gunung

Terapung
di awan
pulang bersama burung-burung
menuju hutan-hutan

Masuk bayangan
dalam keleluasaan dan
kedalaman

Percakapan tanpa kata-kata

Terbalut angin
dan kebisuan

Semesta batin.

Sumber: Sitor Situmorang, kumpulan Sajak 1980-2005 (2006)

Analisis Puisi:

Puisi "Mendaki Merapi Menatap Borobudur" karya Sitor Situmorang menggambarkan pengalaman spiritual dan keindahan alam yang mendalam, dengan Merapi dan Borobudur sebagai pusat perhatian yang memancarkan kekuatan spiritual dan simbolisme yang kaya.

Simbolisme Merapi dan Borobudur

Merapi, sebagai gunung yang aktif dan penuh dengan kekuatan alam, melambangkan kehidupan yang dinamis dan kekuatan spiritual yang mendalam. Sementara Borobudur, sebagai candi Buddha yang megah dan penuh makna simbolis, mewakili pencarian spiritual dan kedamaian batin.

Pengalaman Ziarah Sufi

Puisi ini menggambarkan pengalaman spiritual yang mendalam, mirip dengan ziarah sufi tanpa tarekat yang menuntun pelaku untuk melepaskan diri dari batasan-batasan dunia material. Ini tercermin dalam deskripsi "bebas rindu dalam merindu" dan "bebas waktu dan tempat," menyoroti pencarian spiritual yang mendalam tanpa terikat oleh waktu dan ruang.

Keindahan Alam dan Kedalaman Batin

Sitor Situmorang menggambarkan keindahan alam dengan kata-kata yang mempesona seperti "luruh dalam desah angin gunung" dan "terapung di awan," yang menggambarkan pengalaman mendalam dalam keleluasaan dan kedalaman batin. Percakapan "tanpa kata-kata" dan "terbalut angin dan kebisuan" memperkuat pengalaman spiritual yang hanya dapat dimengerti melalui pengalaman langsung dan kedalaman pikiran.

Kesejatian dan Kebatinan

Puisi ini mengeksplorasi tema-tema seperti kesejatian diri dan kebatinan, dengan menciptakan suasana semesta batin yang melampaui pemahaman konvensional. Ini tercermin dalam "masuk bayangan dalam keleluasaan dan kedalaman," yang menunjukkan pencarian diri yang mendalam dalam konteks alam dan spiritualitas.

Puisi "Mendaki Merapi Menatap Borobudur" karya Sitor Situmorang menghadirkan gambaran yang kuat tentang pengalaman spiritual dan keindahan alam, dengan menggunakan simbolisme yang kaya untuk mengeksplorasi tema-tema kedalaman batin dan pencarian kesejatian diri.

"Puisi Sitor Situmorang"
Puisi: Mendaki Merapi Menatap Borobudur
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.