Analisis Puisi:
- Pernyataan dan rindu: Puisi ini dimulai dengan pernyataan pengetahuan bahwa penulis akan merindukan semua hal yang ada di sekitarnya sebelum pergi. Ini mencerminkan rasa nostalgia dan rindu yang sudah terasa sebelum kepergian.
- Gambaran alam: Puisi ini menggunakan gambaran alam, terutama lereng gunung, cemara, dan ombak, untuk menciptakan suasana dan imaji yang kuat. Rona lereng gunung yang menguap dan cerita cemara yang berdesir menggambarkan keindahan dan kehidupan alam.
- Hubungan manusia dengan alam: Puisi ini menggambarkan rasa cinta dan rindu penyair terhadap alam dan elemen alam seperti mimpi, candi Prambanan, dan ombak lautan. Hal ini mencerminkan hubungan yang erat antara manusia dan alam, di mana alam menjadi sumber inspirasi dan keindahan bagi penyair.
- Penafsiran emosional: Puisi ini mengungkapkan pemahaman penulis bahwa dalam keheningan gunung dan jauh dari ombak yang bergulung, sebenarnya hati manusia sendiri yang merindukan. Ombak lautan rindu yang semakin nyaring menderu menunjukkan ekspresi emosi yang mendalam dan kuat.
Biodata Sitor Situmorang:
- Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
- Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
- Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.