Puisi: Lereng Merapi (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Lereng Merapi" menggambarkan perasaan rindu, hubungan manusia dengan alam, dan ekspresi emosional melalui gambaran alam yang kuat.
Lereng Merapi

Kutahu sudah, sebelum pergi dari sini
Aku akan rindu balik pada semua ini
Sunyi yang kutakuti sekarang
Rona lereng gunung menguap
Pada cerita cemara berdesir
Sedu cinta penyair
Rindu pada elusan mimpi
Pencipta candi Prambanan
Mengalun kemari dari dataran ....

Dan sekarang aku mengerti
Juga di sunyi gunung
Jauh dari ombak menggulung
Dalam hati manusia sendiri
Ombak lautan rindu
Semakin nyaring menderu ....

Analisis Puisi:

Puisi "Lereng Merapi" adalah sebuah puisi yang bercerita tentang perpisahan dengan sebuah tempat yang disayanginya. Puisi ini dimulai dengan baris "Kutahu sudah, sebelum pergi dari sini. Aku akan rindu balik pada semua ini." yang menggambarkan rasa berat hati yang dirasakan penyair saat harus meninggalkan tempat yang disayanginya.

Puisi ini juga menggambarkan ketakutan penyair akan kesunyian yang akan dia hadapi setelah kepergiannya.

Puisi "Lereng Merapi" karya Sitor Situmorang memiliki beberapa elemen menarik:
  1. Pernyataan dan rindu: Puisi ini dimulai dengan pernyataan pengetahuan bahwa penulis akan merindukan semua hal yang ada di sekitarnya sebelum pergi. Ini mencerminkan rasa nostalgia dan rindu yang sudah terasa sebelum kepergian.
  2. Gambaran alam: Puisi ini menggunakan gambaran alam, terutama lereng gunung, cemara, dan ombak, untuk menciptakan suasana dan imaji yang kuat. Rona lereng gunung yang menguap dan cerita cemara yang berdesir menggambarkan keindahan dan kehidupan alam.
  3. Hubungan manusia dengan alam: Puisi ini menggambarkan rasa cinta dan rindu penyair terhadap alam dan elemen alam seperti mimpi, candi Prambanan, dan ombak lautan. Hal ini mencerminkan hubungan yang erat antara manusia dan alam, di mana alam menjadi sumber inspirasi dan keindahan bagi penyair.
  4. Penafsiran emosional: Puisi ini mengungkapkan pemahaman penulis bahwa dalam keheningan gunung dan jauh dari ombak yang bergulung, sebenarnya hati manusia sendiri yang merindukan. Ombak lautan rindu yang semakin nyaring menderu menunjukkan ekspresi emosi yang mendalam dan kuat.
Secara keseluruhan, puisi "Lereng Merapi" menggambarkan perasaan rindu, hubungan manusia dengan alam, dan ekspresi emosional melalui gambaran alam yang kuat. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan dan kedalaman hubungan manusia dengan alam serta kompleksitas perasaan yang dapat diungkapkan melalui puisi.

Puisi: Lereng Merapi
Puisi: Lereng Merapi
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.