Puisi: Jangan Bertanya (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Jangan Bertanya" karya Sitor Situmorang menggambarkan kompleksitas perasaan manusia terhadap kenangan, harapan, dan misteri yang terkandung ...
Jangan Bertanya

Beribu malam seperti ini telah lalu
Bersama bintang-bintang tenggelam
Tapi buat kau dan aku
Akan kembali dalam kabut baru
Mimpi kelabu akan timbul selalu
Dalam sinar bulan pualam
Dan bila aku dan kau tak ada lagi
Tinggal mimpi di siang hari
Jangan bertanya rahasia malam
Tak guna menyingkap tabir malam
Barangkali nanti ada juga
Manusia mengucap nama kita
Dengan air mata rindu gemas
Ingin kita kembali dari seberang sana
Atau kita hanya selintas kenangan
Sepotong nama bisu di atas secarik kertas
Di sudut tercampak dan dilupakan
Bilamana, hendak kemana dan apa?
Sinar bulan tak akan membuka
Segala akan tetap tinggal rahasia
Tangan ini hanya mencatat luka
Cerita bintang dan bulan purnama.

Analisis Puisi:

Puisi "Jangan Bertanya" karya Sitor Situmorang menggambarkan tentang kenangan, rindu, dan misteri yang tersembunyi di balik malam dan ingatan.

Kenangan dan Malam

Puisi dimulai dengan suasana malam yang melankolis, di mana kenangan lama bersama bintang-bintang tenggelam. Ini menciptakan atmosfer nostalgia dan kerinduan.

Kabut Baru dan Mimpi Kelabu

Penggunaan metafora "kabut baru" dan "mimpi kelabu" menggambarkan bahwa meskipun masa lalu telah berlalu, kenangan dan harapan baru masih muncul di masa depan yang tidak pasti.

Rahasia Malam

Baris "Jangan bertanya rahasia malam / Tak guna menyingkap tabir malam" menyoroti bahwa ada hal-hal yang mungkin lebih baik tersimpan sebagai rahasia. Malam di sini melambangkan ketidakpastian dan misteri.

Rindu dan Harapan

Puisi mencerminkan rindu yang mendalam, dengan harapan bahwa suatu saat akan ada orang lain yang mengingat mereka dengan penuh kerinduan dan nostalgia.

Kenangan dan Luka

Metafora "Sepotong nama bisu di atas secarik kertas" menunjukkan bahwa kenangan bisa menjadi hal yang rapuh dan mudah terlupakan, meskipun meninggalkan bekas luka yang dalam di hati.

Puisi "Jangan Bertanya" karya Sitor Situmorang menggambarkan kompleksitas perasaan manusia terhadap kenangan, harapan, dan misteri yang terkandung dalam malam. Dengan bahasa yang puitis dan gambaran yang mendalam, puisi ini menawarkan refleksi tentang keabadian rasa kerinduan dan rahasia yang tidak terungkap.

"Puisi Sitor Situmorang"
Puisi: Jangan Bertanya
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.