Analisis Puisi:
Puisi "Jangan Bertanya" karya Sitor Situmorang menggambarkan tentang kenangan, rindu, dan misteri yang tersembunyi di balik malam dan ingatan.
Kenangan dan Malam
Puisi dimulai dengan suasana malam yang melankolis, di mana kenangan lama bersama bintang-bintang tenggelam. Ini menciptakan atmosfer nostalgia dan kerinduan.
Kabut Baru dan Mimpi Kelabu
Penggunaan metafora "kabut baru" dan "mimpi kelabu" menggambarkan bahwa meskipun masa lalu telah berlalu, kenangan dan harapan baru masih muncul di masa depan yang tidak pasti.
Rahasia Malam
Baris "Jangan bertanya rahasia malam / Tak guna menyingkap tabir malam" menyoroti bahwa ada hal-hal yang mungkin lebih baik tersimpan sebagai rahasia. Malam di sini melambangkan ketidakpastian dan misteri.
Rindu dan Harapan
Puisi mencerminkan rindu yang mendalam, dengan harapan bahwa suatu saat akan ada orang lain yang mengingat mereka dengan penuh kerinduan dan nostalgia.
Kenangan dan Luka
Metafora "Sepotong nama bisu di atas secarik kertas" menunjukkan bahwa kenangan bisa menjadi hal yang rapuh dan mudah terlupakan, meskipun meninggalkan bekas luka yang dalam di hati.
Puisi "Jangan Bertanya" karya Sitor Situmorang menggambarkan kompleksitas perasaan manusia terhadap kenangan, harapan, dan misteri yang terkandung dalam malam. Dengan bahasa yang puitis dan gambaran yang mendalam, puisi ini menawarkan refleksi tentang keabadian rasa kerinduan dan rahasia yang tidak terungkap.
Karya: Sitor Situmorang
Biodata Sitor Situmorang:
- Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
- Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
- Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.