Puisi: Celah (Karya Remy Sylado)

Puisi "Celah" karya Remy Sylado penuh dengan pertanyaan filosofis dan refleksi mendalam tentang kehidupan, harapan, dan keterbatasan manusia.
Celah

Ada siapa yang bisa uraikan alur besok-lusa
setelah terbenam matari menyusul gilir tulat-tubin
Kalau titian menuju anganan adab cuma satu terowong
tersumbat tanpa celah bagi tembusnya cahaya fajar
Apakah kita terpuaskan dalam hanya meraba-raba?

Ada gelap makin malam dikekang kepentingan diri
padahal sebersit macis telah berubah jadi unggun
berkobar dan meletup-letup dan hatimu dingin jua
Lihat, selain kita masih ada bayang-bayang sendiri
Mengikuti dan mengejar ke mana pun kaki bergerak.

Ada mata yang memancar kematian gairah
tidak pada piatu seberang negri yang berperang
atau pada pelacur negri sendiri yang gemah-ripah
namun sembunyi di perisai rasam mementingkan diri
Kubawa ke atas kesediaan bahu untuk memikul
mencoba mengurai resianya jika aku seorang ibu
Ibu lebih katam arus kasih sayang — aku tabu
Ada dalam hatinya banyak celah bagi tembusnya
harapan — apakah matari terbit atau terbenam.

Analisis Puisi:

Puisi "Celah" karya Remy Sylado merupakan sebuah karya sastra yang penuh dengan pertanyaan filosofis dan refleksi mendalam tentang kehidupan, harapan, dan keterbatasan manusia.

Tema Keterbatasan Manusia dan Pencarian Makna Hidup: Puisi ini menggambarkan tema keterbatasan manusia dalam mencari jalan hidup yang bermakna. Penyair mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang alur waktu (besok-lusa), kegelapan yang mengikat kepentingan diri, dan pencarian akan cahaya fajar yang sulit ditembus karena terowongan yang tersumbat.

Gambaran Gelapnya Kehidupan dan Kegelapan Batin: Sylado menggunakan gambaran kegelapan malam untuk mencerminkan kegelapan dalam batin manusia yang terkungkung oleh ego dan kepentingan diri sendiri. Meskipun ada semangat (macis yang berkobar), hati tetap dingin dan bayangan-bayangan sendiri mengikuti dan mengejar ke mana pun kita pergi, mencerminkan kompleksitas dan kebingungan dalam menjalani hidup.

Kontras Antara Harapan dan Keterbatasan: Penyair menyoroti kontras antara harapan (matari terbit) dan keterbatasan (matari terbenam). Ada upaya untuk mengurai resi dan menemukan arti dari kehidupan, namun terkadang hal ini sulit dilakukan karena banyaknya celah dan pertanyaan yang masih menghantui.

Simbolisme dan Bahasa yang Kuat: Puisi ini menggunakan simbolisme yang kuat, seperti cahaya fajar yang sulit ditembus, mata yang memancar kematian gairah, dan perisai rasam yang memisahkan diri dari kasih sayang dan keterbukaan. Bahasa yang digunakan Sylado memiliki ritme yang khas dan mendalam, mempertegas gambaran kegelapan dan pertanyaan filosofis yang diajukan.

Pemikiran Filosofis dan Refleksi Kritis: Sylado mengeksplorasi pemikiran filosofis tentang hidup dan makna eksistensial manusia dengan mempertanyakan alur waktu, keterbatasan diri, dan kompleksitas hubungan manusia dengan diri sendiri dan lingkungannya. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan tantangan yang dihadapi dalam perjalanan hidup.

Puisi "Celah" karya Remy Sylado adalah sebuah karya yang penuh dengan kebijaksanaan dan pertanyaan eksistensial, menggambarkan kegelapan dan harapan dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa yang indah dan simbolisme yang kuat, Sylado berhasil menciptakan sebuah karya sastra yang menggugah untuk direnungkan maknanya dalam konteks kompleksitas kehidupan modern.

"Puisi Remy Sylado"
Puisi: Celah
Karya: Remy Sylado
© Sepenuhnya. All rights reserved.