Analisis Puisi:
Puisi "Bisnis Paman" karya Remy Sylado adalah sebuah karya yang menghadirkan ironi dan sindiran terhadap kondisi sosial, budaya, dan bisnis di masyarakat.
Ironi dan Sindiran: Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang khas Remy Sylado, yaitu humor satir yang sarat dengan ironi dan sindiran. Penyair menggunakan kisah tentang pabrik tahu milik pamannya sebagai kiasan untuk menggambarkan realitas bisnis dan kehidupan sehari-hari.
Pabrik Tahu sebagai Metafora: Pabrik tahu yang dimiliki oleh paman dalam puisi ini bukan hanya sekadar sebuah usaha bisnis, tetapi juga menjadi simbol dari keahlian atau pengetahuan yang dimiliki oleh pamannya. Namun, ironisnya, walaupun pamannya memiliki pengetahuan tentang tahu, hal itu tidak mengubah fakta bahwa setiap orang pasti akan mengalami siklus makan dan buang, yang diungkapkan dengan humor dalam baris terakhir.
Pemahaman Biasa tentang Pengetahuan: Penyair menyoroti fakta bahwa pengetahuan atau keahlian dalam membuat tahu adalah sesuatu yang umum dan tidak istimewa. Meskipun pamannya memiliki pengetahuan tentang tahu, hal itu dianggap sebagai hal yang biasa dan tidak luar biasa.
Kritik terhadap Konsumsi Masyarakat: Puisi ini juga menyiratkan kritik terhadap pola konsumsi masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan tertentu tanpa mempertimbangkan dampak kesehatan atau proses pencernaan. Hal ini tercermin dalam pernyataan bahwa meskipun seseorang makan tahu setiap hari, buangannya tetaplah fakta yang tak terhindarkan.
Dengan demikian, puisi "Bisnis Paman" adalah sebuah puisi yang menggunakan humor satir untuk menyampaikan pesan tentang pemahaman biasa terhadap pengetahuan, kritik terhadap pola konsumsi masyarakat, dan ironi dalam kehidupan sehari-hari. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai yang terkandung di balik humor dan sindiran yang disajikan oleh penyair.
Karya: Remy Sylado