Puisi: Barbara di Pinggir Sungai Holland (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Barbara di Pinggir Sungai Holland" karya Sitor Situmorang menghadirkan gambaran tentang kehidupan di tepi sungai di Belanda, dengan nuansa ...
Barbara di Pinggir Sungai Holland

Tak tahu lagi sungainya:
Waal, Maas atau bernama Rijn.
Kapal barang kosong -
angan ikut mudik

ke jantung Eropa-nya, berpapasan kapal
sarat muatan - hatinya - bersamaku hilir
bermuara di samudra kembara
Atlantik berpadu Pasifik

hidup yang dihidupi
sejauh tualang

musim yang diselami
sedalam rindunya.

Sumber: Angin Danau (1982)

Analisis Puisi:

Puisi "Barbara di Pinggir Sungai Holland" karya Sitor Situmorang menghadirkan gambaran tentang kehidupan di tepi sungai di Belanda, dengan nuansa perjalanan, nostalgia, dan perenungan akan kehidupan yang meluas hingga samudra.

Pengenalan Lokasi dan Nuansa

Puisi dimulai dengan ketidakpastian tentang sungai yang disebut Waal, Maas, atau Rijn, menunjukkan keraguan atau mungkin keindahan variasi sungai-sungai besar di Belanda. Penggunaan nama-nama sungai ini menciptakan gambaran geografis yang kaya dan memberi nuansa lokasi yang jelas dalam puisi.

Kapal dan Perjalanan

Imaji kapal barang yang kosong yang merantau ke jantung Eropa, bersama dengan kapal-kapal lain yang sarat muatan, menggambarkan pergerakan dan perjalanan yang terus-menerus di sungai-sungai besar Eropa. Kapal-kapal ini tidak hanya merupakan objek fisik tetapi juga simbol perjalanan hidup dan pengalaman yang meluas dari Eropa hingga samudra Atlantik dan Pasifik.

Makna Filosofis tentang Hidup dan Alam

Puisi menggambarkan kehidupan sebagai sesuatu yang "dihidupi sejauh tualang," menyoroti kedalaman dan kepentingan eksistensial dari setiap pengalaman dan perjalanan hidup. Hal ini mencerminkan pandangan yang mendalam tentang eksistensi manusia dalam konteks alam semesta yang luas dan tak terbatas.

Nostalgia dan Rindu

Ada sentuhan nostalgia dan rindu dalam puisi ini, terutama dalam deskripsi tentang "musim yang diselami sedalam rindunya." Ini menciptakan suasana melankolis yang meresap, memperkuat kesan perenungan dan introspeksi akan masa lalu dan kenangan yang mungkin telah hilang atau terlupakan.

Gaya

Gaya Sitor Situmorang dalam puisi ini terasa lugas namun memikat. Pilihan kata yang tepat dan imaji yang kuat membantu membawa pembaca dalam perjalanan melintasi sungai-sungai besar Eropa, sambil merenungkan makna kehidupan dan pengalaman manusia.

Dengan puisi "Barbara di Pinggir Sungai Holland," Sitor Situmorang berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menggambarkan gambaran fisik dari sungai dan kapal-kapal di Belanda, tetapi juga menawarkan refleksi mendalam tentang kehidupan, perjalanan, dan hubungan manusia dengan alam. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang arti hidup, perjalanan yang dilalui, dan kenangan yang terus hidup dalam ingatan.

Puisi Sitor Situmorang
Puisi: Barbara di Pinggir Sungai Holland
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.