Puisi: Titik bukan Koma (Karya Raedu Basha)

Puisi "Titik Bukan Koma" karya Raedu Basha mengajak pembaca untuk merenungkan perasaan mendalam terkait dengan perpisahan dan siklus kehidupan.
Titik bukan Koma

Yang hilang sekarang
Yang datang dari silam
Yang kini datang
Kelak pun petang.

Nyanyi...

Lagu sua lepas
seperti cinta kandas
atau nyawa baru hembus
dan hempas di liang tandus.

Di titik
tidak di koma...

Lama pergi
datang kembali
untuk pisah lagi.

Di titik
bukan koma...

19 Mei 2013

Analisis Puisi:

Puisi "Titik Bukan Koma" karya Raedu Basha merupakan sebuah eksplorasi puitis tentang tema kehilangan, perubahan, dan keberadaan yang transient. Dengan menggunakan simbolisme dan struktur sederhana, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perasaan mendalam terkait dengan perpisahan dan siklus kehidupan.

Tema Utama

  • Kehilangan dan Kembalinya Masa Lalu: Tema utama puisi ini adalah kehilangan dan bagaimana sesuatu yang hilang dapat kembali tetapi dengan cara yang berbeda. Baris "Yang hilang sekarang / Yang datang dari silam" menggambarkan perasaan kehilangan yang dialami saat ini, namun juga mengingatkan pada sesuatu yang mungkin datang kembali dari masa lalu.
  • Permanensi dan Temporalitas: Puisi ini menekankan perbedaan antara titik dan koma, di mana titik menunjukkan akhir yang jelas dan koma menunjukkan kelanjutan. Dengan frasa "Di titik / tidak di koma," puisi ini menegaskan bahwa kehilangan atau perubahan bukanlah sesuatu yang bersifat sementara, melainkan akhir yang definitif. Ini mencerminkan gagasan bahwa perpisahan atau pergeseran yang terjadi adalah sesuatu yang pasti dan tidak dapat diubah.
  • Perpisahan dan Siklus: Puisi ini mencatat siklus perpisahan dan pertemuan kembali dengan baris "Lama pergi / datang kembali / untuk pisah lagi." Hal ini mencerminkan sifat sementara dari hubungan dan pengalaman dalam hidup, di mana perpisahan sering kali diikuti oleh pertemuan kembali yang bersifat sementara juga.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Sederhana dan Langsung: Raedu Basha menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan langsung dalam puisi ini. Kalimat-kalimatnya pendek dan lugas, menciptakan kesan yang jelas dan kuat. Struktur puisi yang minimalis ini mendukung tema tentang kepastian akhir dan perpisahan.
  • Simbolisme Titik dan Koma: Titik dan koma digunakan sebagai simbol utama dalam puisi ini. Titik melambangkan akhir yang definitif, sedangkan koma melambangkan kesinambungan atau ketidakpastian. Penggunaan simbol ini membantu menggarisbawahi tema utama puisi tentang keberadaan dan perpisahan.
  • Imaji yang Minimalis: Puisi ini menggunakan imaji yang minimalis namun efektif, seperti "cinta kandas" dan "nyawa baru hembus." Imaji ini memberikan gambaran tentang perasaan yang mendalam dengan cara yang sederhana, memungkinkan pembaca untuk merasakan emosi yang disampaikan tanpa banyak deskripsi.

Makna dan Interpretasi

Puisi "Titik Bukan Koma" menggambarkan perasaan mendalam tentang kehilangan dan perpisahan dengan cara yang langsung dan sederhana. Dengan menekankan perbedaan antara titik dan koma, puisi ini menyiratkan bahwa beberapa hal dalam hidup adalah akhir yang pasti, bukan kelanjutan atau perpanjangan dari sesuatu yang ada sebelumnya. Hal ini mungkin mencerminkan pandangan bahwa beberapa pengalaman atau hubungan dalam hidup memiliki akhir yang definitif dan tidak dapat diubah, meskipun mungkin ada perasaan atau harapan untuk kelanjutan.

Puisi "Titik Bukan Koma" karya Raedu Basha menawarkan eksplorasi mendalam tentang tema kehilangan, perubahan, dan keberadaan dengan gaya bahasa yang sederhana namun kuat. Penggunaan simbolisme titik dan koma sebagai alat untuk menyampaikan perasaan perpisahan dan kepastian akhir menjadikan puisi ini sebagai refleksi yang mendalam tentang siklus kehidupan dan hubungan manusia. Struktur minimalis dan imaji yang kuat membantu menyampaikan pesan puisi dengan cara yang langsung dan efektif, mengundang pembaca untuk merenungkan makna akhir dan keberadaan dalam hidup mereka sendiri.

"Puisi Raedu Basha"
Puisi: Titik bukan Koma
Karya: Raedu Basha

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Semacam PerpisahanAntara pohon dan semakdiiringi bunyi ranting terinjakkau tuntun aku ke jembatan rapuh:        "tempat sepi ini ingin       …
  • Bulan Putih tak pernah aku mencintaimu sedalam itu, kasihku seperti saat kau meninggalkanku begitu saja malam pun menelanku, malam yang gelap dan purnama tak ada …
  • Sekali-Sekali (untuk P.H.) setelah tiga hari bercinta, sudah kuduga        kata-kata tegas terangtak akan menjelaskan …
  • BagaimanaSelumbari masih bercengkeramaKemarin terasa indah bersamaSemalam kau telah tiadaLalu muncul tanyaEsok aku akan bagaimana2022Analisis Puisi:Puisi "Bagaimana" menciptakan nu…
  • TentangkuSetelah ini, kupastikan tak ada lagi tentangku dalam ceritamu. Takkan ada lagi kalimat perintah untuk kau turuti seperti hari lalu. Semua akan berakhir di sini, saat ini.S…
  • Dua Jalan kau meninggalkanku di antara dua jalan; sebentang jalan asmara dan sebuah batasan lara para pejalan tahu, tak semua perhentian mesti diberi nama pagi a…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.