Puisi: Surga Jatuh di Karimunjawa (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Puisi "Surga Jatuh di Karimunjawa" menginspirasi pembaca untuk mengeksplorasi keindahan alam dan menemukan kedamaian di tengah kesibukan kehidupan.
Surga Jatuh di Karimunjawa

Mual, mabuk, dan kawan-kawannya lenyap seketika
saat kali pertama kau pijakkan kaki di bibir dermaga
laut serta langit saling bercumbu di batas cakrawala
tontonan sebelum pasir menyambutmu bak mutiara
rasanya, surga benar-benar jatuh di Karimunjawa.

Menikmati senja di antara barisan perahu nelayan
sama halnya menyantap kerang, kepiting, ikan-ikan
bagi perut yang lama tak dikunjungi aroma makanan
maka tempat mana lagi yang ramah bagi kesepian
juga jiwa yang bosan dengan kicau keramaian

Di sinilah kau temukan pulau tanjung gelam
surga bagi para pengembara serta penyelam
tempat menguburkan perih yang paling dalam
sebelum kau mengarungi pesona angin malam
menyambut esok dengan spirit paling legam

Apalagi yang dikenang dari tualang samudera
selain pengalaman snorkeling di pulau cemara
menyelam di antara ikan nemo dan kura-kura
mencumbui ikan hiu yang bertingkah manja
bermalam di tenda yang diapit pohon kelapa

Lalu apa yang menyegarkan selain kelapa muda
minuman yang piawai untuk menikam rasa dahaga
saat tenggorokan mulai geli digelitik oleh asin laut
saat hidupmu serupa gelombang pasang-surut
dan mimpimu penuh rasa cekam dan takut.

Jepara , 2013

Analisis Puisi:

Puisi "Surga Jatuh di Karimunjawa" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa menghadirkan gambaran yang indah dan memikat tentang pengalaman seseorang di Karimunjawa, sebuah pulau yang dipenuhi dengan keindahan alam dan pesona laut.

Imaji dan Deskripsi Alam: Puisi ini memikat pembaca dengan deskripsi yang hidup tentang keindahan alam Karimunjawa. Penggunaan kata-kata seperti "laut serta langit saling bercumbu" dan "pasir menyambutmu bak mutiara" menggambarkan keindahan alam yang menakjubkan dan membuat pembaca merasa seolah-olah mereka juga berada di sana.

Pengalaman Pribadi: Penyair dengan mahir menghadirkan pengalaman pribadinya di Karimunjawa, seperti menikmati senja di dermaga, menjelajahi pulau-pulau terpencil, dan snorkeling di perairan yang kaya akan kehidupan laut. Ini menciptakan keterlibatan emosional bagi pembaca, yang dapat merasakan keajaiban dan kegembiraan yang dirasakan oleh penyair.

Simbolisme dan Makna Mendalam: Puisi ini juga mengandung elemen simbolisme yang menggugah pemikiran. Pengalaman snorkeling di antara ikan-ikan dan kura-kura, serta tidur di tenda di bawah pohon kelapa, dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk menemukan kedamaian dan kesejukan dalam kehidupan yang sibuk dan penuh tekanan.

Rasa Rindu dan Ketenangan: Melalui kata-kata yang dipilih dengan cermat, penyair menyampaikan rasa rindu akan keindahan alam Karimunjawa dan ketenangan yang ditemukan di sana. Puisi ini menawarkan pengalaman yang membebaskan dan menyegarkan bagi mereka yang mencarinya.

Secara keseluruhan, puisi "Surga Jatuh di Karimunjawa" adalah sebuah puisi yang mempesona dan menghadirkan pengalaman yang mendalam tentang keajaiban alam dan ketenangan yang bisa ditemukan di tempat-tempat indah di dunia ini. Lasinta Ari Nendra Wibawa berhasil menciptakan karya yang menginspirasi pembaca untuk mengeksplorasi keindahan alam dan menemukan kedamaian di tengah kesibukan kehidupan.

Puisi: Surga Jatuh di Karimunjawa
Karya: Lasinta Ari Nendra Wibawa

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Tak Ada Ancamansaya sedang mencari rumah saat ini,apa usulmu, hai daun pintu?saya lupa bahwa daun pintu itu baton daripada rumah;bagaimanapunsaya sedang mencari rumah sekarang.ruma…
  • Jalsah PenyairSuatu kali aku berawaldari kata-kata sajakmu,namun aku masih ragulaksana sungai begitu dalamDan suatu kali aku berakhirDari kata-kata aksaramu,namun aku masih tiadala…
  • Orang Berkaca Mataorang berkaca mata itu memandangipatahan kubah dan puing istanadalam peta lusuh tulisan tangania tersenyum, disenyuminya nelayandengan perahu yang hilang amisberk…
  • Larik Suluk KembaraDari sini...Dari waktu....Bentangkan amanah kembaraMengungkapkan ingar-bingar kataPengembaraan mengepung berputarpada kata yang terus mekarSelalu dengan harapan …
  • Bilah Bambu Untuk Dimas Seperti bilah bambu, katamu Benarkah syairku begitu tipis Namun juga begitu tajam Untuk melihat dan menoreh Borok di negeri kita O negeri yatim…
  • Abstraksi Orang Salih Ketika sungai lupa arah surutnya ketika hujan lupa bumi tampungnya ketika rumah lupa pintu-pintu yang terbuka ketika orang-orang lupa letak mata dan hat…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.