Analisis Puisi:
Puisi "Schiphol Amsterdam" karya Mawie Ananta Jonie adalah sebuah karya yang menggambarkan suasana di lapangan terbang Schiphol di Amsterdam, tempat yang menjadi titik awal perjalanan bagi ribuan penumpang yang berangkat ke berbagai penjuru dunia. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan perasaan bahagia dan keinginan untuk pulang ke kampung halaman, meskipun sudah lama meninggalkannya.
Tema
Tema utama dalam puisi ini adalah perjalanan, keluarga, perantauan, dan kerinduan akan kampung halaman. Puisi ini menggambarkan suasana di lapangan terbang yang penuh dengan penumpang yang berangkat ke berbagai belahan dunia, sementara pada saat yang sama, menyoroti kerinduan seorang perantau untuk kembali ke kampung halaman setelah puluhan tahun meninggalkannya.
Gaya Bahasa
Mawie Ananta Jonie menggunakan berbagai perangkat sastra untuk memperkuat pesan dalam puisinya:
Imaji (Citraan): Penyair menggunakan citraan-citraan yang kaya untuk menggambarkan suasana di lapangan terbang Schiphol di Amsterdam dan perasaan bahagia serta kerinduan akan kampung halaman, seperti "ribuan penumpang," "istri dan anak lahir di kaki gunung," dan "puluhan tahun tak pulang kampung, biduk tiris patah pendayung."
Metafora:
- "Biduk tiris patah pendayung": Metafora ini menggambarkan kesedihan dan kehilangan akibat terpisah dari kampung halaman selama puluhan tahun.
Refrain:
- "Ke manakah tujuan kami hari ini tanya lelaki seperjalanan, ke Timur ke benua Asia Indonesia kampung halaman.": Refrain ini memberikan ritme dan pengulangan yang kuat dalam puisi, menekankan pertanyaan dan keinginan yang mendalam untuk kembali ke kampung halaman.
Makna
Puisi ini mengandung makna yang dalam tentang perjalanan, keluarga, perantauan, dan kerinduan akan kampung halaman:
- Perjalanan dan Perantauan: Melalui gambaran lapangan terbang Schiphol di Amsterdam dan penumpang yang berangkat ke berbagai belahan dunia, puisi ini menyoroti tema perjalanan dan perantauan yang menjadi bagian dari kehidupan banyak orang.
- Keluarga dan Kerinduan akan Kampung Halaman: Puisi ini juga menggambarkan kerinduan yang mendalam seorang perantau untuk kembali ke kampung halaman setelah puluhan tahun meninggalkannya. Meskipun sudah lama berpisah, hubungan keluarga dan kerinduan akan kampung halaman tetap kuat dalam hatinya.
Puisi "Schiphol Amsterdam" karya Mawie Ananta Jonie adalah sebuah karya yang menggambarkan suasana di lapangan terbang Schiphol di Amsterdam dan perasaan bahagia serta kerinduan akan kampung halaman yang mendalam. Melalui penggunaan citraan, metafora, dan refrain, penyair berhasil menggambarkan perasaan dan pengalaman yang kuat tentang perjalanan, keluarga, perantauan, dan kerinduan akan kampung halaman dalam kehidupan seorang perantau.
Karya: Mawie Ananta Jonie