Analisis Puisi:
Puisi "Ketika Aku Memetik Sebuah Jambu" menghadirkan gambaran kehidupan yang penuh dengan nostalgia, perubahan, dan kerinduan akan masa lalu.
Nostalgia dan Kehidupan Pedesaan: Puisi ini membawa pembaca ke suasana kehidupan pedesaan yang sederhana dan tenang. Adegan memetik jambu di halaman rumah tua mengundang rasa nostalgia terhadap masa lalu dan kenangan yang telah berlalu.
Aroma Masa Lalu: Dengan mencium bau kembang pernah menjadi impian dari langkan rumah tua, puisi ini menyoroti betapa aroma dan aroma dapat menjadi pemicu kenangan yang kuat, mengingatkan kita pada masa lalu yang berharga.
Perubahan dan Perjalanan Waktu: Puisi ini menggambarkan perjalanan waktu dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Dari impian menjadi kenyataan, dari masa muda hingga usia tua, puisi ini merangkum perjalanan hidup dengan singkat namun penuh makna.
Pertemuan dan Keberlanjutan: Dalam ketibaan kembali ke kampung halaman, puisi ini menggambarkan pertemuan antara masa lalu dan masa kini, serta keberlanjutan tradisi dan nilai-nilai yang diwarisi dari generasi ke generasi.
Hujan sebagai Metafora: Hujan yang turun di tengah malam tidak hanya merupakan fenomena alam, tetapi juga merupakan metafora dari perasaan yang tersembunyi dan emosi yang tak terungkapkan. Titik-titik hujan yang jatuh atas mimpi membawa nuansa kerinduan dan ketidakpastian.
Puisi "Ketika Aku Memetik Sebuah Jambu" menggambarkan perjalanan hidup dan nostalgia akan masa lalu dengan gaya yang sederhana namun penuh makna. Dari impian hingga kenyataan, dari kehidupan pedesaan hingga ke kota, puisi ini menyampaikan pesan tentang keberlanjutan, perubahan, dan kenangan yang abadi dalam setiap langkah hidup manusia.
Karya: Mawie Ananta Jonie