Analisis Puisi:
Puisi "Jeritan Kemerdekaan" karya Mawie Ananta Jonie merupakan ekspresi yang kuat tentang semangat perjuangan dan keinginan akan kebebasan.
Penegasan Sentimen Perjuangan: Puisi ini dimulai dengan pengakuan atas jeritan kemerdekaan yang telah lama didengar. Ini menegaskan bahwa semangat perjuangan untuk kebebasan telah menjadi bagian dari sejarah yang panjang dan terus berlanjut.
Ragam Perjuangan: Penyair menyebutkan bahwa berbagai macam jalan telah diambil untuk menyuarakan kemerdekaan. Ini menunjukkan bahwa perjuangan untuk kebebasan dapat dilakukan melalui berbagai cara dan metode, baik melalui kata-kata, tindakan, atau demonstrasi.
Pengorbanan untuk Kemerdekaan: Puisi menyoroti pengorbanan besar yang telah dibuat untuk mempertahankan dan merebut kemerdekaan. Kata-kata dinyanyikan "dalam hidup dan matinya anak-anak manusia" menggambarkan kesediaan untuk mengorbankan segalanya demi cita-cita yang mulia ini.
Kritik terhadap Penindasan: Penyair menggambarkan dirinya dan mereka yang jauh dari tanah air sebagai korban dari penindasan oleh penguasa, jenderal, dan polisi di negeri sendiri. Ini menunjukkan bahwa perjuangan untuk kebebasan masih berlanjut, bahkan bagi mereka yang terpisah dari tanah air mereka.
Semangat Perjuangan: Puisi diakhiri dengan penggambaran suasana perang di negeri yang ditinggalkan, dengan rakyat bersenjata dan semangat perjuangan yang berkobar. Ini menegaskan bahwa semangat kemerdekaan dan perjuangan masih hidup, bahkan di tengah kondisi yang sulit.
Puisi "Jeritan Kemerdekaan" karya Mawie Ananta Jonie adalah sebuah ekspresi kuat tentang semangat perjuangan dan keinginan akan kebebasan. Melalui kata-kata yang kuat dan gambaran yang mendalam, penyair berhasil mengekspresikan kompleksitas perjuangan untuk kemerdekaan dan pengorbanan yang diperlukan untuk mencapainya.
Karya: Mawie Ananta Jonie