Puisi: Akuarium (Karya Nirwan Dewanto)
Puisi: Akuarium
Karya: Nirwan Dewanto
Akuarium
Tepat tengah malam
mataku yang bersisik
mata yang aus oleh terang hari
terdampar ke tepian kaca -
Sirip atau sayapkah itu
yang menutup dasar jurang
agar kau tak bisa pulang?
Gelembung atau bintangkah itu
yang melarikan ufuk
sehingga langit begitu cemburu?
Karang atau jarimukah itu
yang berupaya merebut wajahku
yang tak tahu lagi ke mana berpaling?
Air terjun atau air matamukah itu
yang tak mau membedakan diri
di depan cermin yang pendusta?
Ganggang atau pakaiankah itu
yang mencari dada paling bernafsu
ketika aku urung telanjang?
Pasir garam atau pasir gulakah itu
yang memutar gasing ungu
agar laparku tersembuhkan?
Beting atau suluhkah itu
yang muncul di tengah samudera
ketika kau jemu mengembara? -
Sayangku, jangan berhenti dulu
meski pagi akan datang
membersihkan mataku
(atau mencuri mataku).
Biarkan mataku tetap
mata tengah malam
mata yang berenang-renang ke tepian
mata yang bersisik seperti sedia kala
mata yang girang kau perangkap
mata yang kehilangan ekor mata
membiarkan wujudmu
tak berjawab
nun di luar
sana.
2005
Sumber: Jantung Lebah Ratu (2008)
Puisi: Akuarium
Karya: Nirwan Dewanto
Profil Nirwan Dewanto:
- Nirwan Dewanto lahir pada tanggal 28 September 1961 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.