Analisis Puisi:
Puisi "Kepada Warna" karya Joshua Igho adalah persembahan yang puitis kepada aspek-aspek hidup yang penting bagi eksistensi manusia: raga, warna, dan nada. Puisi ini menggambarkan keintiman spiritual dan harapan manusia kepada kekuatan-kekuatan abstrak yang membentuk realitas manusia.
Kaitan dengan Manusia dan Realitasnya: Puisi ini menunjukkan hubungan yang mendalam antara manusia dan elemen-elemen abstrak seperti warna dan nada. Manusia digambarkan sebagai makhluk yang memiliki lara dan harapan, dan dia mempercayakan kepedihan dan aspirasinya kepada berbagai aspek realitas.
Simbolisme Warna: Warna di sini bukan hanya sekadar spektrum visual, tetapi juga melambangkan keberagaman, keindahan, dan kompleksitas dunia. Penyair mempercayakan dunia kepada warna sebagai sarana untuk menciptakan kebahagiaan dan kedamaian bagi jiwa-jiwa yang haus akan keindahan.
Makna Nada: Nada dalam puisi ini bukan sekadar bunyi atau musik, tetapi mewakili harmoni dan keselarasan dengan alam semesta. Nada-nada ini merupakan simbol surgawi yang menawarkan kedamaian bagi jiwa-jiwa yang telah menyelesaikan pencarian mereka.
Ekspresi Spiritual: Puisi ini menggambarkan dimensi spiritual manusia yang kuat. Penyair menitipkan lara raga dan harapan sukma kepada entitas-abstrak seperti warna dan nada, menciptakan nuansa spiritualitas yang kuat.
Harapan dan Kebahagiaan: Meskipun puisi ini mencerminkan kepedihan dan lara manusia, ada juga nada harapan yang kuat di dalamnya. Penyair percaya bahwa melalui hubungan yang mendalam dengan elemen-elemen alam semesta seperti warna dan nada, manusia dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati.
Puisi "Kepada Warna" adalah ungkapan spiritual tentang hubungan manusia dengan alam semesta. Dengan mengaitkan lara dan harapan manusia dengan warna dan nada, puisi ini menggambarkan upaya manusia untuk mencari kedamaian dan kebahagiaan dalam realitas yang kompleks dan beragam.
Karya: Joshua Igho