Analisis Puisi:
Puisi "Syair Pindah Rumah" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah perenungan yang mendalam tentang perpindahan tempat tinggal dan perubahan alamat. Puisi ini menggambarkan perasaan nostalgia, kehilangan, dan harapan dalam konteks perubahan yang terus-menerus terjadi dalam hidup.
Puisi ini dimulai dengan pertanyaan tentang seberapa sering kita sanggup berpindah rumah, mengubah alamat, dan meninggalkan tempat yang pernah menjadi tempat pulang. Penulis merenungkan betapa banyaknya kenangan dan barang-barang yang harus dikemas dalam perpindahan tersebut.
Di saat-saat seperti itu, penulis merasa ingin hanya berbaring dan beristirahat di atas gumpalan awan atau dadamu. Ia menginginkan momen ketenangan di mana ia dapat mengamati matahari terbit atau tenggelam, seperti dalam dongeng-dongeng masa lalu yang menceritakan tentang kerajaan dan negeri yang indah.
Kemudian, penulis memperhatikanmu saat membersihkan halaman dan menghapus kenangan yang telah pudar. Namun, penulis juga melihat orang-orang yang terusir dari tanah kelahiran mereka, menjadi pengembara dengan membawa sapu dalam ingatan. Mereka mengalami berbagai malam dan siang, memendam impian tentang memiliki rumah dan halaman kecil yang bisa disapu setiap pagi agar anak-anak dapat berlarian di bawah sinar matahari. Pertanyaan pun muncul lagi, berapa kali sebenarnya dalam hidup kita sanggup berpindah rumah dan meninggalkan tempat yang pernah menjadi tempat pulang?
Penulis melihat seekor laba-laba yang terhanyut angin ke selokan, mencari-cari cabang pohon tempat ia selama ini menganyam jaring-jaring rasa aman dan kenangan. Namun, dalam tempat yang baru, dunia terasa berbeda di tengah kodok dan ikan, tanpa serangga yang dikenal, tanpa tetangga yang biasa, meskipun matahari dan hujan masih sama seperti yang dulu. Di saat-saat seperti ini, penulis ingin hanya berbaring di atas gumpalan awan atau dadamu, sambil memikirkan rumah lain yang menjadi tempat yang tak akan berpindah dan tak akan pernah terusir.
Puisi "Syair Pindah Rumah" mengajak pembaca untuk merenungkan arti perpindahan tempat tinggal dan perubahan yang terjadi dalam hidup. Puisi ini mengeksplorasi perasaan nostalgia, kehilangan, dan harapan dalam menghadapi perubahan yang tidak dapat dihindari. Melalui kata-kata yang indah dan penggambaran yang mendalam, Agus R. Sarjono berhasil menggambarkan perjalanan hidup yang menyentuh jiwa.