Analisis Puisi:
Puisi "Surat Lamaran" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan sebuah surat lamaran yang unik dan kreatif. Puisi ini menggunakan gaya yang tidak biasa dalam menyampaikan pesan, yakni dengan menggunakan bahasa puisi untuk menyampaikan maksud dari surat lamaran tersebut.
Dalam bait-bait puisi ini, penulis memperkenalkan diri sebagai seseorang yang mempunyai keahlian khusus dalam menangani perasaan sedih, kenangan yang tersisa, dan melankolia. Ia mengemas lara dan kesedihan menjadi sebuah karya seni yang dapat dirasakan dan dipahami oleh pembaca.
Penulis juga mengajukan permohonan untuk dapat mengelola kehampaan, rasa kosong, dan ketidakberdayaan yang berkaitan dengan ratapan dan keputusasaan. Ia menjelaskan bahwa pekerjaannya akan melibatkan menangani luka-luka lama, kesedihan yang abadi, dan kecemasan yang tidak berujung. Permohonan ini disampaikan dengan nada yang puitis dan kreatif, menjadikan surat lamaran ini berbeda dari yang biasa.
Pada akhir puisi, penulis menambahkan bahwa untuk menjalankan tugas ini, ia membutuhkan "tunjangan tambahan": sepotong senja dengan sebaris tipis warna jingga. Ini menunjukkan bahwa penulis memahami pentingnya keindahan dan kedamaian dalam menghadapi kesedihan dan kesulitan, dan ia ingin memiliki sumber inspirasi yang dapat mencerahkan perjalanan melankolia yang dihadapi.
Puisi "Surat Lamaran" karya Agus R. Sarjono menghadirkan cara yang kreatif dan menarik dalam menyampaikan permohonan untuk mengelola perasaan sedih, luka lama, dan kecemasan. Puisi ini menunjukkan kepekaan dan keahlian penulis dalam mengolah bahasa puisi untuk menyampaikan pesan yang mendalam dan memikat.
Agus R. Sarjono melalui puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari surat lamaran yang lebih dari sekadar permohonan pekerjaan. Ia menghadirkan pengalaman batin dan perasaan dalam bentuk puisi, mengingatkan kita akan kompleksitas emosi dan kebutuhan spiritual yang mungkin ada di dalam diri kita sendiri.
Puisi "Surat Lamaran" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah karya sastra yang menggugah dan mengajak kita untuk lebih peka terhadap perasaan dan emosi yang ada dalam diri. Puisi ini mengingatkan kita bahwa bahasa puisi dapat menjadi sarana untuk menyampaikan maksud dan perasaan dengan cara yang berbeda dan menarik.
Karya: Agus R. Sarjono
Biodata Agus R. Sarjono:
- Agus R. Sarjono lahir pada tanggal 27 Juli 1962 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
- Agus R. Sarjono aktif menulis puisi, esai, cerpen, kritik, dan drama. Ia juga dikenal sebagai editor dan penerjemah.