Analisis Puisi:
Puisi "Seperti Baru Kemarin" karya Beni Setia adalah sebuah refleksi mendalam tentang eksistensi manusia, perjalanan hidup, dan hubungan dengan sejarah serta takdir yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan gambaran perjalanan fisik dan spiritual, Beni Setia menggambarkan perasaan kebingungan, ketidakmengertian, dan kekosongan yang dirasakan manusia dalam menghadapi kehidupan.
Pengalaman Berulang-ulang: Penyair menggambarkan pengalaman hidup yang berulang-ulang, di mana setiap kehidupan terasa familiar namun juga asing. Ini mencerminkan konsep reinkarnasi atau keberlanjutan perjalanan roh dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya, tanpa adanya kesadaran akan proses tersebut.
Pengalaman Kehidupan yang Serupa: Dalam puisi ini, tergambar pengalaman hidup yang serupa dalam menghadapi tantangan dan peristiwa yang mungkin telah terjadi berulang kali. Penyair menggunakan metafora perjalanan fisik dan spiritual untuk menggambarkan perjalanan hidup yang terus berulang dengan dinamika yang sama.
Keterikatan dengan Sejarah dan Takdir: Beni Setia menggambarkan keterikatan manusia dengan sejarah dan takdir yang telah ditetapkan. Meskipun manusia mungkin berusaha menjalani kehidupan dengan cara yang berbeda, mereka tetap terjebak dalam lingkaran waktu dan peristiwa yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ketidakmengertian dan Keterbatasan Manusia: Penyair menyoroti ketidakmengertian manusia akan makna dan tujuan kehidupan, serta keterbatasan dalam memahami dan menyimak sejarah kemanusiaan. Hal ini menciptakan gambaran tentang kebingungan dan kekosongan yang dirasakan manusia dalam menjalani hidupnya.
Pesan tentang Kesadaran dan Pengetahuan: Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya kesadaran dan pengetahuan akan sejarah dan takdir manusia. Dengan menyadari dan memahami perjalanan hidup serta hubungannya dengan sejarah kemanusiaan, manusia dapat lebih baik memahami tujuan dan makna kehidupan mereka.
Secara keseluruhan, puisi "Seperti Baru Kemarin" karya Beni Setia adalah sebuah karya sastra yang menggugah pemikiran tentang eksistensi manusia, perjalanan hidup, dan hubungan dengan sejarah dan takdir. Dengan menggunakan gambaran perjalanan fisik dan spiritual, Beni Setia berhasil menyampaikan pesan tentang ketidakmengertian, keterikatan, dan kebingungan yang dirasakan manusia dalam menghadapi kehidupannya.
Biodata Beni Setia:
- Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.