Analisis Puisi:
Puisi "Pesona Cinta" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah sebuah penggambaran tentang keindahan cinta dan daya tarik yang menggetarkan jiwa seseorang.
Keindahan yang Tak Terucapkan: Puisi ini dibuka dengan pengakuan bahwa kata-kata dan puitika tidak mampu sepenuhnya mengungkapkan keindahan pesona cinta. Ini mencerminkan kedalaman dan kompleksitas perasaan yang tidak dapat disampaikan dengan kata-kata biasa.
Pesona Mata dan Keberanian Cinta: Mata menjadi pusat dari pesona cinta dalam puisi ini. Mata yang bening dan menggoda menjadi lambang keberanian dalam merayu dan menarik hati. Gerakan mata yang berkilauan di tengah-tengah purnama menciptakan suasana romantis yang memikat.
Keindahan yang Memikat: Puisi ini mengekspresikan keindahan fisik dan emosional dari objek cinta. Dengan menggunakan gambaran mawar yang menyubur dan tubuh yang mempesona, puisi ini menyoroti daya tarik yang memukau dari sosok yang dicintai.
Kenikmatan dalam Kebersamaan: Pada bagian akhir, puisi ini menyampaikan kenikmatan dalam kebersamaan fisik dengan orang yang dicintai. Adalah harum keringat dan sudut bibir yang menjadi simbol keintiman dan kepuasan dalam cinta.
Kebahagiaan dan Kenikmatan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang kebahagiaan dan kenikmatan yang ditemukan dalam cinta yang penuh pesona. Bahkan ketika kata-kata tidak mampu mengungkapkannya, keindahan dan daya tarik cinta tetap mewarnai setiap baris puisi.
Puisi "Pesona Cinta" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah penggambaran yang indah tentang kekuatan dan daya tarik cinta. Dengan menggambarkan keindahan fisik dan emosional, serta kenikmatan dalam kebersamaan, puisi ini membangkitkan rasa kebahagiaan dan kesenangan yang ditemukan dalam cinta yang mendalam.
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda
Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
- Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
- Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.