Puisi: Nyanyian Sore (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi "Nyanyian Sore" karya Acep Zamzam Noor menggambarkan keindahan alam dan kehidupan pedesaan, serta refleksi mendalam tentang makna hidup dan ...
Nyanyian Sore

Adalah sinar matahari yang terselip
Di antara kubah masjid dan silhuet rumpun bambu
Bukit-bukit tertidur dalam biru redup yang jauh
Sebatang sungai mengalirkan kebeningannya di sela batuan
Sesayup suara azan dalam balutan kabut tipis
Kampungku, segala yang kurindu tertimbun tahun-tahun bisu
Dan kini aku ingin bersajak untukmu

Adalah permadani kuning yang menghampar luas
Petak-petak sawah dan garis-garis patah pematang hijau
Di utara bencana panjang itu sudah lama usai
Kini tinggal reruntuknya dalam ingatan
Musim yang bergulir menyajikan kehijauan lain
Lembayung menyalakan daun-daun, dalam basuhan embun
Dan gerobak masih menyeret bebannya ke selatan

Tapi di beranda sesayup ini, di hati yang bicara
Di antara kepulan kopi panas dan asap rokok yang mengawang
Kita semakin terpenjara bukan oleh duka atau lapar
Juga bukan oleh kesetiaan yang menyiksa
Kita semakin kehilangan rumah yang bernama waktu
Sementara langit mengelam, sungai-sungai berkemas ke muara
Daun-daun bergerak lamban oleh angin, kabut menebal

Sementara percakapan tentang bunga rumput di halaman
Galunggung yang perkasa dalam biru redup yang jauh
Sementara suara azan semakin lirih ditingkah rintik gerimis
Kebun-kebun tetangga yang masih bicara tentang kesederhanaan
Senyum gadis-gadis kecil dan ibu-ibu sepulang berwuduk
Istriku, kita semakin terpencil bukan karena kehabisan ruang lagi
Tapi karena terlampau bertanya tentang hidup ini

1989

Sumber: Jalan Menuju Rumahmu (2004)

Analisis Puisi:

Puisi "Nyanyian Sore" karya Acep Zamzam Noor menggambarkan keindahan alam dan kehidupan pedesaan, serta refleksi mendalam tentang makna hidup dan kenangan yang tertinggal. Melalui penggunaan bahasa yang puitis dan kaya akan imaji, puisi ini menawarkan pandangan yang mendalam tentang kehidupan, kerinduan, dan ketidakpastian eksistensial.

Tema Sentral: Keindahan Alam dan Renungan Eksistensial

Puisi ini menonjolkan dua tema utama: keindahan alam pedesaan dan renungan tentang waktu serta makna hidup. Acep Zamzam Noor membawa pembaca ke dalam dunia pedesaan yang damai dan penuh nostalgia, sambil menyelipkan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang kehidupan dan keberadaan.

Imaji dan Bahasa

  • Sinar matahari, kubah masjid, dan silhuet rumpun bambu: Imaji ini menciptakan gambaran visual yang indah tentang desa, menekankan kedamaian dan spiritualitas yang hadir dalam kehidupan sehari-hari.
  • Bukit-bukit tertidur dalam biru redup yang jauh: Imaji ini menggambarkan ketenangan alam dan memberikan nuansa nostalgia.
  • Petak-petak sawah dan garis-garis patah pematang hijau: Deskripsi ini menggambarkan keindahan dan kesuburan tanah pertanian yang menjadi bagian integral dari kehidupan desa.
  • Suara azan dalam balutan kabut tipis: Imaji auditori ini menambahkan elemen spiritual dan suasana magis dalam puisi.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini disusun dengan bait-bait yang menggambarkan lanskap dan suasana pedesaan, diikuti dengan renungan pribadi penyair. Gaya bahasa yang digunakan Acep Zamzam Noor kaya akan metafora dan deskripsi yang mendalam, menciptakan suasana yang penuh makna dan reflektif.

Filosofis dan Sosial

  • Kehilangan Rumah yang Bernama Waktu: Puisi ini mengeksplorasi konsep waktu dan bagaimana manusia sering merasa terasing dari masa lalu dan kenangan mereka. Penyair merasakan bahwa kita semakin terpenjara oleh pertanyaan-pertanyaan tentang hidup dan kehilangan keterikatan dengan momen saat ini.
  • Kesederhanaan dan Kehidupan Pedesaan: Puisi ini juga menggambarkan kehidupan pedesaan yang sederhana namun penuh makna. Kehidupan yang digambarkan penuh dengan kesederhanaan dan kedamaian, bertolak belakang dengan kompleksitas dan keterasingan yang sering dirasakan dalam kehidupan modern.
Puisi "Nyanyian Sore" karya Acep Zamzam Noor adalah sebuah puisi yang menggambarkan keindahan alam dan kehidupan pedesaan dengan penuh kehangatan dan nostalgia. Melalui deskripsi yang mendetail dan kaya akan imaji, puisi ini membawa pembaca dalam perjalanan reflektif tentang waktu, kehidupan, dan makna eksistensial. Renungan tentang kehilangan keterikatan dengan waktu dan kehidupan yang sederhana menjadi inti dari puisi ini, menawarkan pandangan mendalam tentang hubungan manusia dengan alam dan diri mereka sendiri.

Acep Zamzam Noor
Puisi: Nyanyian Sore
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.
© Sepenuhnya. All rights reserved.