Analisis Puisi:
Puisi "Negeri Daun Gugur" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan sebuah realitas yang penuh dengan ketidakadilan, eksploitasi alam, dan penindasan sosial.
Metafora Daun Gugur: Daun yang berguguran menjadi metafora untuk kehancuran dan kebinasaan, tidak hanya alam tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang tercerabut oleh tindakan manusia.
Penindasan dan Eksploitasi: Penyair menyoroti penindasan dan eksploitasi yang dilakukan oleh penguasa yang korup dan kejam. Bunga-bunga bangsa yang berguguran tidak hanya melambangkan korban-korban dari kekuasaan yang zalim, tetapi juga kehilangan kebebasan dan martabat oleh tindakan otoriter.
Kerakusan dan Kerusakan Lingkungan: Puisi ini menggambarkan kerakusan manusia yang tak terbatas dalam merusak lingkungan. Pohon-pohon yang bertumbangan bukan karena usia tua, melainkan karena eksploitasi manusia yang rakus terhadap sumber daya alam.
Kritik Terhadap Kekerasan dan Kekacauan: Penyair mengecam kekerasan, kekacauan, dan ketidakadilan yang merajalela dalam masyarakat. Dia menggambarkan bahwa agama dan nilai-nilai keadilan telah dikorup oleh kepentingan politik dan ekonomi.
Kehilangan Keadilan dan Kemanusiaan: Puisi ini mencerminkan kerinduan akan keadilan dan kemanusiaan yang hilang dalam sebuah masyarakat yang dipenuhi oleh korupsi dan kejahatan.
Kehadiran Tuhan yang Diragukan: Penyair meragukan keberadaan Tuhan dalam konteks kehancuran dan ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya. Dia menggambarkan bahwa kehadiran Tuhan hanya tinggal sebagai kata-kata di tempat-tempat ibadah yang lapuk, sementara manusia terus melakukan perbuatan zalim.
Dengan demikian, puisi "Negeri Daun Gugur" adalah sebuah puisi yang menyentuh hati dan menggugah kesadaran akan kejahatan manusia terhadap alam dan sesama. Ini menjadi suara bagi mereka yang tertindas dan terpinggirkan dalam sebuah masyarakat yang dipenuhi oleh kekerasan dan ketidakadilan.
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda
Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
- Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
- Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.