Puisi: Di Gunung Lokon (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi "Di Gunung Lokon" karya Acep Zamzam Noor menawarkan sebuah perjalanan emosional dan visual yang mendalam melalui deskripsi alam yang ...
Di Gunung Lokon

Sebuah resonansi
Digetarkan cahaya pagi
Ujung dari doa yang murung
mengendap di keheningan
Lereng gunung

Monumen kabut
Yang menjulang tanpa tiang
Menjadi gerbang sunyi
Angin tanpa arah
Dingin tanpa muasal
Mengental
Seperti amsal

Sebuah vibrasi
Yang diletupkan lava
Menepi di akhir mazmur
Dari udara tercium
Harum sulfur

Kaldera waktu
Yang bergolak tanpa suara
Menjelma daratan baru
Kuburan tanpa nisan
Luka tanpa jejak
Menguap
Bersama epitaf.

2015

Sumber: Kompas (Sabtu, 9 Juli 2016)

Analisis Puisi:

Puisi "Di Gunung Lokon" karya Acep Zamzam Noor menawarkan sebuah perjalanan emosional dan visual yang mendalam melalui deskripsi alam yang menakjubkan. Dalam puisi ini, Noor mengeksplorasi tema keheningan, vibrasi alam, dan transformasi waktu melalui gambaran-gambaran yang kuat dan metaforis.
  • Bait 1: Bait pertama memperkenalkan resonansi dan cahaya pagi yang saling berinteraksi di lereng gunung. Resonansi menggambarkan getaran yang dihasilkan oleh alam, sedangkan cahaya pagi memberikan kesan awal hari yang penuh dengan refleksi dan harapan. Doa yang murung menciptakan suasana melankolis yang terhubung dengan keheningan dan kedamaian gunung.
  • Bait 2: Bait kedua menggambarkan monumen kabut yang menjulang tanpa struktur yang jelas, seolah menjadi gerbang sunyi. Angin tanpa arah dan dingin tanpa muasal memperkuat rasa kekosongan dan ketidakpastian. Mengental seperti amsal menyiratkan bahwa kabut ini penuh dengan makna simbolis, seperti peribahasa atau kearifan kuno yang tersembunyi di dalamnya.
  • Bait 3: Di sini, vibrasi yang dihasilkan oleh lava menunjukkan kekuatan dan energi vulkanik. Akhir mazmur menandakan akhir dari sebuah siklus atau fase, dan harum sulfur memberi kesan yang kuat dan tajam, menandakan dampak fisik dari aktivitas vulkanik. Kombinasi ini menciptakan rasa kekuatan dan perubahan yang mendalam.
  • Bait 4: Bait terakhir menggambarkan kaldera waktu sebagai simbol dari perubahan dan transformasi. Bergolak tanpa suara menunjukkan proses yang berlangsung dengan tenang namun penuh makna. Daratan baru dan kuburan tanpa nisan menandakan kelahiran dan kematian, sedangkan luka tanpa jejak menunjukkan bekas yang tidak tampak namun tetap ada. Menguap bersama epitaf menandakan akhir dari sebuah perjalanan dan transisi menuju sesuatu yang baru.

Tema dan Makna

Puisi "Di Gunung Lokon" mengeksplorasi tema-tema besar seperti keheningan, perubahan alam, dan transformasi waktu. Puisi ini menggunakan metafora alam untuk menggambarkan proses emosional dan spiritual. Gunung Lokon, sebagai latar, menjadi simbol kekuatan alam dan perubahan yang tak terhindarkan. Kabut, lava, dan kaldera waktu berfungsi sebagai elemen-elemen yang menghubungkan pengalaman manusia dengan kekuatan alam yang lebih besar.

Gaya Penulisan

Acep Zamzam Noor menggunakan gaya penulisan yang metaforis dan sensorial, menciptakan gambaran yang mendalam tentang pengalaman di gunung. Deskripsi yang detail dan perpaduan simbolis memperkaya puisi ini, memberikan pembaca pengalaman yang hampir terasa fisik.

Puisi "Di Gunung Lokon" karya Acep Zamzam Noor adalah sebuah karya yang menawarkan pandangan mendalam tentang keheningan, vibrasi alam, dan transformasi waktu. Melalui deskripsi yang kaya dan metafora yang kuat, Noor mengajak pembaca untuk menyelami keindahan dan kekuatan alam, serta refleksi emosional yang berkaitan dengan perubahan dan akhir dari sebuah siklus. Puisi ini merupakan contoh yang brilian dari kemampuan Noor dalam menggabungkan elemen alam dengan perasaan manusia, menciptakan karya yang penuh dengan resonansi dan makna.

Acep Zamzam Noor
Puisi: Di Gunung Lokon
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.
© Sepenuhnya. All rights reserved.