Analisis Puisi:
Puisi "Asap" karya Beni Setia adalah kumpulan sajak yang merangkum berbagai aspek yang terkait dengan asap, mulai dari asap lingkungan, asap rokok, hingga simbolisme budaya yang berkaitan dengan asap.
Penyair menggunakan asap sebagai metafora untuk berbagai konteks yang terkait dengan lingkungan, politik, budaya, dan kehidupan sehari-hari. Dalam setiap bagian puisi, ia membahas asap dari sudut pandang yang berbeda, mengeksplorasi hubungannya dengan berbagai hal, termasuk ekologi, hotel mewah, lingkungan kampung, dan kehidupan sehari-hari.
Asap (1): Menggambarkan asap dalam konteks bencana lingkungan, menunjukkan bagaimana asap dihubungkan dengan bencana kebakaran hutan. Penyair memberikan gambaran yang kuat tentang dampak asap terhadap lingkungan dan kehidupan, seperti kerusakan hutan, dampak terhadap hewan, dan kesehatan manusia.
Asap (2): Mengungkapkan ironi dalam perlakuan elit terhadap asap. Penyair membandingkan kebakaran hutan dengan kenyamanan dan keleluasaan para pejabat yang jauh dari masalah tersebut. Penyair mengkritik ketidakpedulian mereka terhadap bencana lingkungan dan ketidakadilan sosial.
Asap (3): Memperlihatkan hubungan pribadi dengan asap, khususnya dalam konteks kehidupan sehari-hari di pedesaan. Bagian ini memberikan gambaran tentang aktivitas sehari-hari, kebiasaan membakar sampah, dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan.
Asap (4): Membahas budaya sunda dan perlakuan terhadap anak lelaki, dan menyusuri pemakaian istilah seperti "asep" yang menyebabkan pemaknaan baru dalam kamus bahasa. Penyair menciptakan analogi antara hubungan keluarga dengan cara membakar hutan.
Asap (5): Membicarakan pembakaran untuk keperluan kuliner tradisional. Penyair menggambarkan bagaimana proses memasak menggunakan arang secara detail dan mengaitkannya dengan menu makanan.
Asap (6): Menyoroti tanggapan pemerintah terhadap bencana kebakaran hutan dan cara mereka menangani hal tersebut, dengan memberikan ilustrasi satir.
Puisi ini menyajikan kritik sosial, kepedulian lingkungan, dan analisis budaya dalam setiap bagian, mengungkapkan bagaimana asap mencerminkan permasalahan dan pola pikir yang mempengaruhi kehidupan manusia. Tema utamanya adalah lingkungan, ketidakadilan sosial, serta kompleksitas hubungan antara manusia dan alam.
Biodata Beni Setia:
- Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.