Analisis Puisi:
Puisi "Tuhan Sembilan Senti" adalah sebuah kritik sosial yang tajam terhadap kebiasaan merokok di Indonesia. Penyair secara ekspresif menyuarakan kekhawatiran dan penolakan terhadap kecanduan rokok yang merajalela di masyarakat, bahkan di kalangan berbagai lapisan sosial.
Kritik Terhadap Budaya Merokok: Puisi ini mengeksplorasi betapa merokok telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di Indonesia. Setiap lapisan masyarakat, mulai dari petani hingga pejabat, terlihat terlibat dalam kebiasaan merokok. Penyair menyoroti bagaimana merokok telah meluas dan meresap di setiap aspek kehidupan.
Simbolisme "Tuhan Baru": Taufiq Ismail menggunakan istilah "Tuhan Sembilan Senti" untuk merujuk pada rokok sebagai objek yang disembah atau diberi kekuatan seperti tuhan. Dengan kata lain, merokok telah menjadi sesuatu yang sangat kuat dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat, hingga seakan menjadi objek pemujaan.
Kritik Terhadap Norma dan Nilai Sosial: Puisi ini mengkritik keberadaan rokok di lingkungan yang seharusnya bebas dari asap rokok, seperti di puskesmas, ruang dokter, sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya. Penyair mengeksplorasi keanehan dan ketidakberesan dalam ruang-ruang publik yang seharusnya sehat dan bebas dari asap rokok.
Tantangan untuk Ulama dan Tokoh Agama: Penyair secara tajam menantang para ulama dan tokoh agama untuk mengatasi masalah ini, menunjukkan bagaimana rokok telah menjadi sebuah masalah serius di masyarakat yang membutuhkan tanggapan dan penanganan yang serius pula.
Puisi "Tuhan Sembilan Senti" karya Taufiq Ismail adalah sorotan pedas terhadap kecanduan rokok di Indonesia. Penyair menyoroti betapa rokok telah merasuki setiap aspek kehidupan, membawa dampak yang sangat serius terhadap kesehatan masyarakat secara luas. Lebih dari sekadar kritik sosial, puisi ini menantang para pemimpin agama dan masyarakat untuk menghadapi masalah serius ini dengan tindakan yang nyata dan efektif.
Karya: Taufiq Ismail
Biodata Taufiq Ismail:
- Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
- Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.