Puisi: Tangga ke Mahawu (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi: Tangga ke Mahawu Karya: Acep Zamzam Noor
Tangga ke Mahawu


Aku hanya menghitung sejumlah jari
Pada tanganku. Tak ada Rosario lapis lazuli
Atau tasbih pandan suji dalam genggamanku
Dingin udara memperlambat langkah hari

Aku hanya membilang detik dan menit
Pada tangga usiaku. Lalu mencatat nyeri
yang ditancapkan paku berkarat ke daging kayu
Dari telapak tanganku menetes darah sunyi

Aku hanya menghitung butiran kancing
Pada kemejaku. Tak ada lagi semerbak sulfur
Atau harum ambar yang tercium dalam semadiku
Waktu terkubur bersama lembar-lembar amsal

Aku hanya membilang bulan dan tahun
Pada jadwal kematianku. Lalu mengekalkan luka
Yang dulu dibenturkan pahat baja ke sebongkah batu
Tanpa terasa ada yang mengalir dari sudut lambungku.


2015

Sumber: Kompas (Sabtu, 9 Juli 2016)

Acep Zamzam Noor
Puisi: Tangga ke Mahawu
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Setelah SaljuBuat Tomoko TominagaSetelah salju, langit seperti berlepasanDi antara gumpalan awan yang mengambangSerta matahari musim dingin yang gemetarAku tak bisa menyapamu denga…
  • VeneziaTeluk yang bangkit dari reruntuhanTak menyisakan lagi tanah datarBagi pasir. Tembok-tembok dan tumpukan baruMenjadi ruang tamu bagi airSedang gondola-gondola, dengan muatanM…
  • Masih buat Ria SoemartaSerasa dunia menghijau seketika, berbukit-bukitMenyejukkan pandang bagi hatiku yang mulai bangkitSerasa dunia menghampar di depan mata, betapa luasnyaKarena …
  • PangalenganLangit senantiasa membentangMenyuruk pada kelamDi tingkap itu, siapakahMandi cahaya bulan?Langit senantiasa membentangDan cakrawala, menangkup sepi yang diamRimbun pohon…
  • Kwatrin MalamAda yang dingin diucapkan anginMungkin dingin. Seperti ada yang ingin diucapkanMungkin kegelisahan. Musik yang gemetarPada gitarmu. Seperti deruAda yang ingin diucapka…
  • IfniKetika lelehan cahaya melumuri sebuah berandaAngin menyelinap di antara kursi-kursi rotan, meja kacaAsbak marmar putih serta dua cangkir tehyang masih mengepulkan asap. Ketika …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.