Analisis Puisi:
Puisi "Tak Pandai Bermain" karya H.B. Jassin menggambarkan dinamika hubungan antara dua individu yang dipenuhi oleh perasaan marah, kecewa, dan kesedihan. Dalam puisi ini, penyair menciptakan narasi yang penuh emosi, menyoroti konflik dan ketegangan di antara hubungan manusia.
Tema Marah dan Kecewa: Tema dominan dalam puisi ini adalah perasaan marah dan kecewa. Penyair menggambarkan marahnya saudara, tetapi pada saat yang sama, dia menunjukkan pemahaman bahwa marah itu tidak mungkin benar-benar bersifat mutlak.
Perasaan Bersalah dan Penyesalan: Penyair mengakui bahwa dia telah mengecewakan saudara, namun dia menegaskan bahwa dia bukanlah musuh melainkan sahabat yang karib. Pernyataan ini mencerminkan perasaan bersalah dan penyesalan atas tindakan yang mungkin telah menyakiti perasaan saudara.
Panggilan Hati yang Terdengar: Ada suara yang terdengar oleh penyair, suara yang mencerminkan jiwa yang menjerit dan ratapan sedih di malam sunyi. Ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk mendengar dan meresapi perasaan batin saudara.
Penolakan dan Ketidakmauan untuk Dihubungi: Meskipun penyair merasa simpati dan ingin menghibur, saudara menunjukkan penolakan dan sikap sombong. Penyair merasakan ketidakmauan saudara untuk menerima bantuan atau kenyamanan.
Ketidakjelasan dan Harapan: Puisi ini berakhir dengan ketidakjelasan dan ketegangan. Saudara tidak ingin dihibur, dan penyair hanya bisa menunggu, sementara saudara kecewa menunggu. Ini menciptakan rasa ketidakpastian tentang arah hubungan kedua individu tersebut.
Puisi "Tak Pandai Bermain" menciptakan suasana yang sarat dengan emosi dan konflik. Dengan menggambarkan dinamika hubungan manusia yang rumit, H.B. Jassin memperlihatkan kompleksitas perasaan dan ketidakpastian yang sering mewarnai interaksi antarindividu.
Karya: H.B. Jassin
Biodata Dr. (HC). Hans Bague Jassin, S.S., M.A., Ph.D.:
- H.B. Jassin lahir pada tanggal 31 Juli 1917 di Gorontalo, Hindia Belanda.
- H.B. Jassin meninggal dunia pada tanggal 11 Maret 2000 di Jakarta, Indonesia.