USIS adalah United States Information Service, aparatus propagandanya Amerika Serikat untuk mengedepankan kepentingan nasionalnya ke negara-negara asing. Puisi ini telah kami edit dari Ejaan Lama ke Ejaan Baru. Judul lama dari puisi ini adalah Soerabaja, telah kami edit menjadi Surabaya.
Analisis Puisi:
Puisi "Surabaya" karya Agam Wispi adalah sebuah penghormatan terhadap kota Surabaya dan semangat perjuangan yang tercermin dalam sejarahnya.
Gambaran Kota Surabaya: Puisi ini membawa pembaca dalam sebuah perjalanan melalui gambaran Surabaya yang hidup dan bersemangat. Surabaya digambarkan sebagai kota yang berani, penuh dengan cemara bersiut dan wilayah yang merenungkan sungai.
Sejarah dan Kepahlawanan: Puisi ini merujuk pada sejarah perjuangan Surabaya, terutama dalam konteks perjuangan melawan penjajahan dan ketidakadilan. Ada penghargaan terhadap peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah, seperti mogok buruh, perlawanan terhadap imperialisme, dan momen-momen penting dalam perjuangan kemerdekaan.
Semangat Revolusi: Puisi ini mencerminkan semangat revolusi yang masih hidup di Surabaya. Ada penekanan pada pentingnya perjuangan terus-menerus untuk kebebasan dan keadilan. Surabaya diibaratkan sebagai pusat kekuatan revolusi, di mana semangat perlawanan terhadap ketidakadilan terus berkobar.
Kritik Sosial dan Politik: Melalui puisi ini, Agam Wispi menyampaikan kritik sosial dan politik terhadap ketidakadilan yang masih ada di masyarakat. Ada ungkapan kekecewaan terhadap pemimpin yang tidak mampu memenuhi janji-janji mereka kepada rakyat, serta terhadap kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih ada.
Cinta dan Keprihatinan: Meskipun puisi ini penuh dengan semangat perjuangan dan kritik sosial, ada juga ungkapan cinta dan kekaguman terhadap Surabaya. Wispi menunjukkan bahwa cinta terhadap kota tidak hanya berasal dari keindahannya, tetapi juga dari semangat perjuangan dan keberanian penduduknya.
Bahasa dan Gaya Penulisan: Agam Wispi menggunakan bahasa yang kaya dan gamblang untuk menggambarkan suasana dan semangat Surabaya. Gaya penulisannya yang puitis dan memikat berhasil menarik perhatian pembaca serta membuat mereka terhanyut dalam suasana puisi.
Puisi "Surabaya" karya Agam Wispi adalah sebuah penghormatan yang kuat terhadap kota Surabaya dan semangat perjuangan yang diwujudkan oleh penduduknya. Melalui penggambaran yang hidup dan semangat revolusi yang menyala, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai keberanian, perjuangan, dan keadilan dalam kehidupan sosial dan politik.
Karya: Agam Wispi
Biodata Agam Wispi:
- Agam Wispi adalah seorang penyair Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra)
- Agam Wispi lahir pada tanggal 31 Desember 1930 di Pangkalan Susu, Medan, Sumatra Utara.
- Agam Wispi meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 1930 di 1 Januari 2003, Amsterdam, Belanda.