Analisis Puisi:
Puisi "Kewajiban" karya H.B. Jassin mengangkat tema tentang makna kewajiban dalam kehidupan manusia. Penyair menciptakan narasi yang merenungkan tentang eksistensi manusia di dunia ini, menekankan peran dan tanggung jawab yang diamanahkan oleh Tuhan.
Pergulatan Manusia dengan Waktu: Puisi ini dimulai dengan gambaran tentang manusia yang terbaring diam, mendengarkan alur waktu yang terus berlalu. Dentungan jantung yang memukul irama menciptakan suasana ketenangan dan keheningan, tetapi kemudian muncul kesadaran akan akhir zaman ("dunia kiamat").
Perbandingan dengan Makhluk Lain: Penyair menggunakan perbandingan dengan ulat di atas daun atau cacing di dalam tanah untuk mengeksplorasi keadaan manusia. Pertanyaan retoris, "Seperti ulat di atas daun? Atau cacing di dalam tanah," menyiratkan keraguan dan pencarian makna akan eksistensi manusia.
Penolakan Terhadap Kematian Tanpa Perlawanan: Dengan tegas, penyair menolak gagasan bahwa manusia tidak memiliki daya menunggu maut. Tidak, manusia memiliki kekuatan, kehendak, dan rasa keadilan. Penyair menunjukkan bahwa manusia memiliki potensi untuk mengubah dunia dan menjalankan kewajibannya dengan sungguh-sungguh.
Pemahaman Akan Kewajiban: Dalam bagian akhir puisi, penekanan diberikan pada pemahaman akan kewajiban. Manusia diingatkan bahwa mereka adalah ciptaan Tuhan yang dianugerahi kekuatan, keinginan, dan rasa keadilan. Kewajiban tersebut harus dijalankan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan kebahagiaan manusia secara keseluruhan.
Puisi "Kewajiban" memberikan gambaran tentang perjalanan dan makna hidup manusia. H.B. Jassin menggambarkan manusia sebagai makhluk yang memiliki tanggung jawab moral dan kewajiban terhadap dunia dan sesamanya. Puisi ini mendorong pembaca untuk merenungkan peran mereka dalam menjalankan kewajiban demi mencapai kebahagiaan yang utuh.
Karya: H.B. Jassin
Biodata Dr. (HC). Hans Bague Jassin, S.S., M.A., Ph.D.:
- H.B. Jassin lahir pada tanggal 31 Juli 1917 di Gorontalo, Hindia Belanda.
- H.B. Jassin meninggal dunia pada tanggal 11 Maret 2000 di Jakarta, Indonesia.